KONTAN.CO.ID - Meski sudah melakoni gaya hidup sehat, bukan berarti kita bisa otomatis meninggalkan asuransi kesehatan, lo. Kita tetap harus membentengi diri dengan proteksi tersebut. Memang betul, dengan pola hidup sehat, kita bisa meminimalisir penyakit yang menyerang. Tapi, potensi sakit masih mungkin terjadi. Nah, keberadaan asuransi kesehatan merupakan pelengkap alias menyempurnakan gaya hidup sehat yang kita lakukan. Sehingga, “Asuransi kesehatan tetap sangat penting,” kata Julian Noor, Chief Executive Officer PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance).
Paling tidak, dengan asuransi kesehatan, kata Julian, layanan kesehatan akan terjamin ketika Anda jatuh sakit. Kemudian, Anda juga enggak perlu cemas kala sakit akan mengeluarkan biaya mahal. Sepakat, Eko Endarto, Perencana Keuangan Finansia Consulting, menyatakan, asuransi kesehatan sangat penting, sekalipun Anda sudah menerapkan gaya hidup sehat. Untuk itu, Anda perlu punya perlindungan tersebut sejak dini. Misalnya, saat Anda memiliki tanggungan, maka wajib memiliki asuransi kesehatan. Dan, walau gaya hidup sehat semakin jadi tren di tanah air, bisnis asuransi kesehatan masih potensial. “Bisa dilihat dari kebiasaan individu yang sadar soal hidup sehat agar kesehatan terjamin setiap saat,” ujar Iwan Pasila, Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth). Bagi individu yang kian sadar dengan kesehatan diri dan keluarga, Iwan menyebutkan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hanya sebagai pendamping. Mereka rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli produk asuransi lain. Tetap selektif memilih Karena itu, Mandiri Inhealth memperkirakan, premi asuransi mereka tahun ini termasuk asuransi kesehatan bisa tumbuh di atas 13%. Angka ini juga berangkat dari raihan pertumbuhan premi tahun lalu, yang hingga akhir November sebesar 13%. Adira Insurance juga memproyeksikan, premi tahun ini tumbuh dua digit, yakni di kisaran 15% hingga 20% dari tahun lalu. Namun dengan pendapatan premi asuransi yang besar, maka klaim juga besar. Jadi, “
Bottom line (laba bersih) bisa tumbuh 7,5%-10% di tahun 2019 sudah bagus karena biaya tinggi,” imbuh Julian. Demi mendukung pertumbuhan bisnis tersebut, Mandiri Inhealt akan terus mengembangkan sistem teknologi informasi. Iwan yakin, digitalisasi yang makin modern bakal menarik lebih banyak lagi orang membeli asuransi kesehatan Mandiri Inhealth. Meski begitu, kita tetap harus selektif dalam memilih produk asuransi kesehatan yang banyak bertebaran di pasaran. Menurut Prita H. Ghozie, Perencana Keuangan ZAF Finance, setidaknya, ada tiga pertimbangan sebelum menjatuhkan pilihan.
Pertama, membandingkan biaya premi dengan perlindungan kesehatan yang perusahaan asuransi tawarkan.
Kedua, kemudahan klaim, seperti sistem cashless.
Ketiga, kondisi keuangan dan kredibilitas perusahaan asuransi kesehatan. Yang paling penting sebelum Anda membeli produk asuransi kesehatan, Prita menambahkan, adalah risiko apa saja yang masuk dalam perlindungan produk asuransi kesehatan tersebut. “Peserta akan tenang karena biaya berobat akan diganti,” katanya. Menurut Julian, yang juga mesti jadi pertimbangan dalam memilih produk asuransi kesehatan, satu, jaringan klinik dan rumahsakit yang menjadi mitra perusahaan asuransi. “Semakin banyak kerjasama dengan klinik dan rumahsakit, maka peserta memiliki banyak pilihan saat berobat,” jelas Julian. Sebagai gambaran dan tanpa maksud mengarahkan, berikut sejumlah tawaran produk asuransi kesehatan yang kini ada di pasar:
Anak usaha Bank Danamon ini punya banyak produk asuransi kesehatan. Misalnya, Asuransi Tipus dan Asuransi Demam Berdarah. Produk ini memberi santunan jika Anda menjalani rawat inap di rumahsakit atau klinik pengobatan lantaran menderita tipus. Manfaat dari Asuransi Tipus adalah santunan rawat inap sebesar Rp 500.000 per hari hingga maksimal rawat inap 10 hari atau maksimum senilai Rp 5 juta. Lalu, perlindungan asuransi ini berlaku di seluruh Indonesia, dan peserta tetap mendapatkan manfaat sekalipun punya produk asuransi lainnya. Sementara Asuransi Demam Berdarah tentu menawarkan santunan bila Anda menjalani rawat inap di rumahsakit atau klinik pengobatan karena terjangkit demam berdarah. Manfaatnya sama dengan Asuransi Tifus. Untuk tarif premi, masing-masing Rp 90.000 dan Rp 50.000 untuk periode polis satu tahun. “Anda bisa membeli secara langsung atau online via situs Adira Insurance,” ungkap Julian. Selain perorangan, Adira Insurance juga punya produk asuransi kesehatan yang membidik nasabah korporasi. Namanya: Medicillin. Produk ini mempunyai sebuah program yang bisa menunjang kesehatan para peserta bertajuk
wellness program. Program ini menyediakan
medical check up dan kampanye hidup sehat bagi para peserta. Harapannya,
wellness program bisa menurunkan tingkat absensi karyawan yang sakit sehingga produktivitas kerja dapat semakin meningkat. Saat ini, Adira Insurance memiliki 150.000 peserta Medicillin dari 50 perusahaan. Sampai Oktober 2018 lalu, jaringan provider produk ini mencapai 855 rekanan. “Akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan peserta Medicillin,” ucap Julian.
Mandiri Inhealth punya dua produk asuransi kesehatan andalan, yakni Managed Care dan Indemnity. Managed Care membidik nasabah perorangan, sedangkan Indemnity mengincar kepesertaan korporasi. Melalui Managed Care, anak usaha Bank Mandiri ini memberi jaminan kesehatan menyeluruh sesuai indikasi medis, mulai penyakit ringan hingga penyakit kritis, seperti jantung, ginjal, serta kanker. Dan, Mandiri Inhealth tidak hanya mengobati penyakit, tapi juga melakukan pencegahan dengan pelayanan komprehensif. “Kami juga menanggung penyakit katasropik,” tambah Iwan. Penyakit katasropik adalah penyakit yang memerlukan biaya tinggi, komplikasi, dan membahayakan jiwa, seperti diabetes dan jantung. Manfaat utama dari produk tersebut: rawat jalan tingkat utama dan lanjutan, rawat inap termasuk kedaruratan akibat kecelakaan, dan layanan obat. Sedangkan manfaat pilihan, misalnya, persalinan, kacamata, alat bantu dengar, serta layanan ambulans. Tarif preminya bergantung skema, manfaat, dan plan asuransi. Ada lima skema dan manfaat yakni Non-Coordination of Benefit (Non-COB), Smart Plus, Smart, I-Flexy, I-Flexy Smart. Yang jelas, tarif premi sudah termasuk biaya akuisisi, komisi, asuransi, dan lain-lain yang timbul atas penutupan asuransi Managed Care. Adapun Indemnity merupakan produk asuransi kesehatan kumpulan yang memberikan penggantian atas biaya pelayanan kesehatan yang terjadi, dengan pilihan benefit atau plan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan perusahaan. Produk ini memberikan jaminan ganti rugi (sistem provider dan
reimbursement) terhadap biaya yang timbul akibat penyakit atau perawatan rumahsakit.
Punya asuransi kesehatan dengan perlindungan yang lengkap sangat penting. Itu sebabnya, Agus Benjamin, Presiden Direktur PT Lippo General Insurance (LIppoInsurance), mengatakan, perusahaannya secara berkesinambungan terus mengembangkan produk asuransi kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu produk gacoan LippoInsurance adalah HealthPlus Family. Produk ini menawarkan solusi kebutuhan perlindungan kesehatan bagi Anda dan keluarga. Tarif preminya mulai Rp 5,6 juta per tahun tergantung Plan yang Anda pilih. Manfaat yang Anda dapatkan untuk Plan A, misalnya, mendapatkan biaya keseluruhan limit tahunan sebesar Rp 100 juta.
Keunggulan yang HealthPlus Family tawarkan, contohnya, pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 500 rumahsakit di Indonesia. Kemudian, layanan eksklusif Personal Medical Assistance di beberapa rumahsakit terpilih bagi semua peserta dan laporan perhitungan klaim via e-mail. “Kami memperkirakan, premi asuransi kesehatan di LippoInsurance tahun ini tumbuh di atas 10%,” kata Agus. Silakan Anda pilih, tentu saja, sesuai kebutuhan juga keuangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan