KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Turunnya permintaan dollar AS sebagai mata uang
safe haven membuat pasangan mata uang GBP/USD menguat. Mengutip Bloomberg, Kamis (22/11), pasangan mata uang GBP/USD terpantau menguat 0,70% ke level 1,2868. Puja Purbaya Sakti D. Analis PT. Rifan Financindo Berjangka mengatakan menguatnya poundsterling terhadap dollar AS karena permintaan dollar AS sebagai
safe haven menurun setelah
rebound dalam perdagangan ekuitas global.
GBP/USD hari ini juga bergerak berkonsolidasi sejak awal perdagangan karena sentimen ketegangan Brexit yang berlanjut oleh penundaan pertemuan PM Inggris Theresa May dan Kepala Komisi Eropa, Jean Paul Juncker untuk diskusi kesepakatan Brexit, sebelum KTT Brexit Uni Eropa. Jumat (23/11) akan dirilis indikator ekonomi GB BoE Saunders Speech dimana Michael Saunders selaku Anggota Komite Kebijakan Moneter (MPC) Bank of England (BoE) akan menyampaikan pidatonya. "Apabila pidato yang disampaikan cukup
hawkish maka akan berdampak
favorable bagi pounsdterling, namun begitu pula sebaliknya," kata Puja, Kamis (22/11). Kemudian pada pukul 15.30 besok, akan dirilis indikator ekonomi DE Markit Manufacturing PMI Flash NOV yang diprediksi akan bertahan diangka 52.2 (konsensus). Masih bertahannya jumlah total Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jerman yang mengukur tingkat aktivitas manajer pembelian di sektor manufaktur ini akan berdampak unfavorable bagi Euro sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi poundsterling. Perdagangan mata uang Dolar AS terhadap banyak mata uang dunia secara luas masih lemah di perdagangan hari Kamis (22/11) karena menurunnya permintaan mata uang
safe-haven setelah
rebound dalam perdagangan ekuitas global dan Euro juga menguat pada harapan untuk penyelesaian sengketa anggaran Italia. Namun secara fundamental Dollar AS masih punya fundamental yang kuat akan jalur pengetatan moneter dari Federal Reserve. The Fed diperkirakan akan memaksakan kenaikan suku bunga ke-4 pada 2018 pada bulan Desember, tetapi investor mulai mempertanyakan berapa banyak kenaikan suku bunga yang dapat diimplementasikan Fed tahun depan tanpa risiko perlambatan ekonomi domestik, yang sejauh ini bertahan dengan baik bahkan sebagai pinjaman biaya meningkat.
Dengan demikian akan memberikan sinyal positif bagi dollar AS untuk bisa kembali menguat pada perdagangan berikutnya dan kembali menekan poundsterling pada perdagangan selanjutnya. Secara analisa teknikal grafik daily dimana indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi
Red over blue yang melebar dimana arah kurs berpotensi untuk alami koreksi. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea -9 yang menunjukkan kurs turun. Secara umum GBP/USD masih berpotensi untuk lanjutkan gain terbatas pada perdagangan selanjutnya. Rekomendasi trading untuk pasangan GBP/USD adalah
buy selama harga di bawah 1.2936 dengan level
resistance antara 1.2806, 1.2842 dan
support antara 1.2748, 1.2726. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi