KONTAN.CO.ID - JAKARTA Mata uang poundsterling (GBP) menunjukkan pelemahan terhadap yen (JPY) pada penutupan perdagangan Jumat (8/6). Pelemahan GBP/JPY  terjadi akibat peningkatan permintaan aset safe have akibat dari pertemuan G7. Sedangkan yen dianggap sebagai salah satu aset aman.

Mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (8/6), pasangan GBP/JPY melemah 0,26% ke level 146,86 dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya (7/6).

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus mengatakan, banyaknya permintaan aset safe haven tersebut terjadi akibat pertemuan G7 yang dimulai pada hari Jumat kemarin. "Pertemuan G7 kali ini cukup panas akibat dari tingginya tarif impor Amerika Serikat," katanya peada Kontan.co.id.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terlibat pernyataan-pernyataan panas dengan perdana Menteri Kanada dan Presiden Prancis. Bahkan, di hari pertama pertemuan G7, Trump dikucilkan oleh negara-negara partisipan yang lain. Faktor inilah yang menyebabkan mata uang poundstrerling melemah.

G7 merupakan sebuah grup yang terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britain raya dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut merupakan tujuh ekonomi maju utama.

Putu mengatakan, masih ada kemungkinan untuk poundsterling terus mengalami pelemahan. Secara teknikal, GBP/JPY berada di bawah moving average (MA) 50, 100, dan 200. MACD bergerak naik di level -0,6. Stochastic bergerak turun ke level 73 dan RSI turun ke level 45.

Putu merekomendasikan sell on rally untuk pairing GBP/JPY akan berada di rentang harga 145,00-148,00. Dalam sepekan ia memproyeksikan, harga akan berada di rentang 143,90-148,80.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat