GBP/USD bergerak menguat di tengah pengunduran diri Theresa May



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GBP/USD bergerak menguat pada perdagangan awal pekan di tengah berita Perdana Menteri (PM) Inggris, Thersea May mengumumkan pengunduran dirinya efektif 7 Juni.

Mengutip Bloomberg, Senin (27/4) pukul12.03 WIB pasangan mata uang GBP/USD terpantau menguat 0,15% di level 1,2733. Theresa May mengatakan pada Jumat (24/5) bahwa dia akan berhenti, hal ini akan membuat Inggris mengadakan sebuah pemilihan yang akan membawa perdana menteri baru.

Kepergian May akan memperdalam krisis Brexit karena pemimpin baru kemungkinan menginginkan perpecahan yang lebih tegas, meningkatkan kemungkinan konfrontasi dengan Uni Eropa dan kemungkinan pemilihan cepat parlemen yang tidak dapat diprediksi.


May, yang mengalami krisis dan penghinaan dalam usahanya yang gagal untuk menemukan kesepakatan negosiasi Brexit. Ia mengatakan akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif pada 7 Juni dengan kontes kepemimpinan dimulai minggu berikutnya.

Mengutip Reuters (24/5), May mengatakan akan segera meninggalkan pekerjaan yang telah menjadi kehormatan dalam hidupnya. "Saya melakukannya tanpa niat buruk tetapi dengan rasa terima kasih yang luar biasa dan abadi untuk memiliki kesempatan untuk melayani negara yang saya cintai," kata May.

Analis Monex Investindo Futures, Ahmad Yudiawan mengatakan meski May akan mengundurkan diri, nyatanya GBP/USD menguat karena tersokong pelemahan dollar Amerika Serikat (AS). Dollar AS diperdagangkan secara luas lebih rendah sejak Jumat pagi di Eropa, di tengah meningkatnya harapan bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga untuk mendukung ekonomi AS yang terdampak buruk dari berlarutnya perang dagang dengan China.

Apalagi aktivitas manufaktur AS melambat ke level terlemah dalam lima tahun di bulan Mei sementara penjualan rumah baru turun 6,9% di bulan Apri, sehingga menjadi awal musim penjualan musim semi yang buruk.

"Pasar menilai penurunan suku bunga karena kerusakan ekonomi AS dari ketegangan perdagangan diperkirakan lebih besar dari yang dibayangkan, meskipun Fed sama sekali tidak membicarakannya," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities dalam laman Reuters, Jumat (24/5).

Ahmad dalam analisisnya, Senin (27/5) meramal GBP/USD berpeluang bergerak naik menguji level resistance di level 1,2755,menembus level resistance tersebut berpeluang menopang kenaikan GBP/USD menguji level resistance selanjutnya di 1,2775 dan 1,2790. 

Adapun dalam perdagangan selanjutnya ia memproyeksi pasangan mata uang GBP/USD bakal diperdagangkan di level support antara 1,2705, 1,2690, dan 1,2675. Sementara level resistance antara 1,2755, 1,2775, dan 1,2790.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi