GBP/USD melemah karena kekhawatiran Brexit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen positif sepertinya tengah berpihak pada mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Meski sempat terpuruk beberapa waktu lalu, kini greenback mulai kembali unjuk gigi di hadapan sterling. Kamis (5/10), pasangan mata uang GBP/USD terlihat turun 0,82% ke level 1,3140 dibanding sehari sebelumnya.

Alwi Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan, salah satu hal yang memicu penguatan dollar AS kali ini datang dari pernyataan hawkish yang disampaikan oleh Gubernur The Fed, Janet Yellen. Pucuk pimpinan Bank Sentral AS itu semakin kuat memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan sekali lagi. 

Apalagi belakangan ia seolah sudah mengabaikan pencapaian tingkat inflasi yang masih belum menyentuh level 2%. "Menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed menjadi pemicu koreksi pasangan ini," kata Alwi, Kamis (5/10).


Ditambah lagi grennback juga mendapatkan sokongan dari pembahasan reformasi pajak oleh Presiden AS Donald Trump dengan partai Republik pekan lalu. Investor memang sangat menanti reformasi pajak. "Secara ekonomi data PMI manufaktur dan PMI jasa juga berhasil dicapai di atas perkiraan," imbuhnya.

Sementara itu dari Inggris, poundsterling masih dibayangi oleh proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang berlarut-larut. Belum lagi beberapa data Inggris juga dirilis mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati