GDP Ventures: Agritech, Artificial Intelligence dan hiburan jadi Startup potensial



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Global Digital Prima (GDP) Venture tidak gegabah membenamkan dana ke usaha rintisan atau startup lokal. Chief Marketing Officer GDP Venture, Danny Oei Wirianto mengatakan, pihaknya prinsipnya tetap terbuka meskipun bersikap pasif untuk mencari startup untuk didanai. Jika ada tawaran-tawaran pendiri startup untuk minta didanai masuk, ada beberapa hal yang jadi pertimbangan.

Danny menuturkan, ada tiga bidang bisnis yang dianggapnya menarik untuk diinvestasikan. Pertama, di bidang entertainment atau hiburan yang bisa berkembang ke semua lini masyarakat. Kedua, artificial intelligence (AI) yang fokus ke teknologi seperti sekuriti.

“Masalah keamanan akan naik karena kita lihat saja belum semua alat komunikasi yang menggunakan facial recognition, dan ke depannya bank atau perusahaan keamanan akan memperkenalkan ini,” sebut Danny.


Ketiga yaitu startup yang bergerak di bidang agritech. Swasembada di tanah air berperan penting dan sangat dibutuhkan. Danny menilai jika pelaku startup ataupun mahasiswa IPB atau ITB memiliki ide untuk mengatasi masalah pertanian itu bisa jadi peluang GDP. “Petani kita belum efisien, menanam masih pakai tangan, belum tahu cuaca, asam basa di tanah, dan jangan impor terus,” pungkasnya.

Hingga saat ini, startup lokal yang disasar untuk didanai GDP masih berada di Jakarta. Dan asal tahu saja, rata-rata pendanaan yang diberikan mulai dari seed di kisaran US$ 50.000 hingga US$ 1 juta sampai seri B di kisaran US$ 4 juta - US$ 10 juta.

Danny menuturkan ada beberapa kriteria yang dilihat. Yaitu, bagaimana perusahaan ini memiliki solusi bagi masalah yang dialami masyarakat. Kedua, tim dalam perusahaan startup ini bisa eksekusi dan bukan hanya memberikan ide atau hanya sekadar mempresentasikan saja. 

Ketiga adalah bagaimana startup membantu membuat uang, hemat uang, hemat waktu dan menjadi ekosistem bagi masyarakat. “Contoh saja Go-jek, dari aplikasi bisa jadi ladang uang, hemat juga buat pengguna yang pakai aplikasi, hemat waktu karena tidak perlu kemana-mana lagi, dan ekosistem terbentuk dari beberapa restoran yang masuk di aplikasi,” ungkap Danny lagi.

Terakhir adalah startup itu memiliki tujuan seperti apa dan bisa menguntungkan. Danny menuturkan bahwa untuk investasi tidak melulu karena melihat tren bisnis, melainkan dibutuhkan masyarakat.

Sayang, Danny tidak menjelaskan target nilai investasi GDP Venture untuk investasi ke startup lokal tahun ini. “Tidak ada jumlah pasti untuk investasi tahun ini,” tandasnya kepada KONTAN.

Sekadar informasi saja, beberapa nama pelaku startup di bidang media yang diberi suntikan dana oleh GDP Ventures seperti Kumparan, Beritagar.id, Opini.id, Kaskus, Kurio, idn news, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini