GE & Baker Hughes merger senilai US$ 30 M



NEW YORK. Perusahaan teknologi asal AS, General Electric (GE) segera melakukan penggabungan unit bisnis minyak dan gas alias merger dengan Baker Hughes Inc. Nilai merger mencapai US$ 30 miliar.

Laporan Wall Street Journal yang dikutip Reuters menyatakan, transaksi merger telah diumumkan pada Senin (31/10). Nantinya merger tersebut akan membentuk perusahaan baru yang sepenuhnya di kontrol oleh GE. Perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan terbuka.

Seperti diketahui, Baker Hughes adalah perusahaan publik asal Amerika Serikat yang bergerak di industri energi. Sebelumnya, perusahaan dikabarkan berencana merger dengan rivalnya yakni Halliburton Co.


Namun rencana itu gagal karena terganjal dari sisi regulator pada Mei lalu. Kemudian GE tertarik dan mulai mengadakan pembicaraan serius dengan Baker Hughes sejak awal tahun ini.

Sementara GE adalah perusahaan teknologi yang memiliki sekitar 10 sektor industri antara lain: pertambangan, minyak dan gas, transportasi, listrik hingga kesehatan. 

Kemitraan dengan Baker Hughes dapat membantu GE untuk mengubah divisi minyak dan gasnya. GE juga akan menjadi pemain besar di sektor tersebut. Plus dapat lebih bersaing dalam layanan ladang minyak Schlumberger.

Namun kedua perusahaan belum dapat berkomentar. Dalam pernyataannya, Baker Hughes belum dapat memberikan rincian rencana tersebut. Semuanya masih dalam diskusi namun perusahaan raksasa penyedia layanan minyak ini tidak menutup kemungkinan adanya merger.

Analis mengatakan, merger kedua perusahaan mencerminkan upaya perusahaan di seluruh industri minyak untuk membentengi operasional mereka. Hal ini terjadi lantaran merosotnya harga minyak dunia.

"Bermitra atau akuisisi tetap akan membantu mendongkrak aset GE," kata Andrew Cosgrove dan Karen Ubelhart dalam laporan mereka pada Jumat (29/10) yang ditulis dari Bloomberg Intelligence.

Editor: Rizki Caturini