Geber ke Bisnis EBT, Adaro Energy (ADRO) Kembangkan Sejumlah Energi Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terus menggeber ekspansi di bisnis energi baru terbarukan (EBT) utamanya di bidang kelistrikan. Selain bisnis batubara, ADRO melakukan ekspansi ke EBT untuk menemukan energi baru dan sebagai upaya penghijauan energi.

Presiden Direktur PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan, Grup Adaro mengembangkan sektor EBT untuk menghasilkan temuan-temuan baru. Ekspansi Grup Adaro ke bisnis EBT ini sebagai upaya untuk melakukan penghijauan energi.

Ia menuturkan, Adaro memiliki pilar bisnis Adaro Green yang memiliki sejumlah proyek yang sedang berjalan seperti, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tanah Laut Kalimantan Selatan, dan pembangkit hidro. 


Baca Juga: Ini Strategi Adaro (ADRO) Genjot Penjualan 67 Juta Ton Batubara Tahun Ini

"Dari sisi renewable energy, EBT itu sudah lumayan oke. Tapi, jangan salah, teknologinya makin berkembang. Dengan teknologi yang besar bisa lebih ekonomis," kata Dharma di Jakarta, Rabu (20/3).

Ia menuturkan, ketika melakukan ekspansi ke sektor EBT maka aspek teknologi penting untuk dicermati. Adaro Grup juga melihat peluang dalam carbon capture atau bahkan hidrogen. "Kami masih melakukan monitoring," ujarnya. 

 
ADRO Chart by TradingView

Dharma menjelaskan, saat ini Adaro tengah memiliki proyek yang sedang berjalan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk dengan kapasitas 1.375 MW. Proyek tersebut dalam tahap konstruksi dan tahapan perjanjian pembelian tenaga listrik.

Baca Juga: Nilai Aset Bersih Turun 20%, Begini Rekomendasi Saham Saratoga (SRTG)

Proyek PLTA ini sejalan dengan pembangunan alumunium Adaro Minerals yang akan mulai berproduksi pada kuartal IV 2025 dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun.

Selain PLTA, Adaro mengembangkan proyek PLTB di Kalimantan Selatan dengan daya 70 megawatt (MW) dengan sistem penyimpanan energi baterai 10 MWh. Untuk PLTS Kelanis di Kalimantan Tengah, Adaro mempertimbangkan akan menambah daya mencapai 7 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli