Geber pembiayaan, bank syariah akan tambah modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Modal menjadi kebutuhan bagi bank syariah untuk tetap mengalirkan pembiayaan di tahun depan. Beberapa bank syariah akan meningkatkan modal dengan cara suntikan modal dari induk usaha maupun penerbitan saham baru atau rights issue.

Misal, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk memilih rights issue di tahun depan. Bank ini menargetkan memperoleh dana sebesar Rp 750 miliar dari hasil rights issue.

Rencananya, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 7,5 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Head of Financial Strategic Bank Panin Dubai Syariah Popo Fauzan mengatakan, dana hasil penerbitan saham baru tersebut untuk penambahan modal .


Saat ini, Panin Dubai Syariah memiliki modal inti sebesar Rp 1,16 triliun per kuartal III-2017. Popo menambahkan, setelah rights issue diperkirakan rasio kecukupan modal atau atau capital adequacy ratio (CAR) akan menjadi 16%-18%. Rasio ini naik dari posisi CAR 16,8% di kuartal III-2017.

Berbeda, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah akan mendapat suntikan modal dari induk usahanya. Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, induk usaha akan menyunti modal sebesar Rp 1 triliun di akhir tahun. Modal ini untuk mengoptimalkan bisnis BNI syariah di tahun depan.

"Tambahan modal Rp 1 triliun dapat terealisasi di tahun ini," ungkap Dhias. Rencana suntikan modal ini akan meningkatkan modal inti BNI syariah. Anak usaha BNI ini memiliki modal inti sebesar Rp 2,7 triliun di kuartal III-2017.

Suntikan modal ini akan meningkatkan pembiayaan BNI Syariah sebesar 15%–16% di tahun depan. Dari pembiayaan tersebut diharapkan laba akan tumbuh sekitar 30%.

Tahun depan, BNI belum akan kembali menyuntikkan modal ke BNI Syariah.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Syariah John Kosasih menyampaikan, pihaknya membidik pembiayaan sebesar 15%–20% di tahun depan. Kendati demikian, anak usaha BCA ini belum membutuhkan suntikan modal karena rasio modal berada di level 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini