KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analisis Rystad Energy menunjukkan bahwa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan nilai investasi terbesar di sektor hulu migas. Diperkirakan, proyek-proyek hulu migas yang mencapai keputusan investasi final (Final Investment Decision/FID) pada tahun 2025 akan mencapai total US$ 21 miliar, dengan lebih dari 50% investasi diarahkan untuk pengembangan cadangan gas. Stephen Salomo, Analis E&P Research di Rystad Energy mengungkapkan, potensi migas di Indonesia kini mulai bergerak ke wilayah laut dalam, seperti Blok Masela dan temuan-temuan di Geng North, Layaran, serta Tangkulo. Hal ini sejalan dengan tren global di mana sebagian besar cadangan besar ditemukan di area laut dalam.
Geber Target Produksi, Indonesia Bisa Andalkan Produksi Migas di Laut Dalam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analisis Rystad Energy menunjukkan bahwa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan nilai investasi terbesar di sektor hulu migas. Diperkirakan, proyek-proyek hulu migas yang mencapai keputusan investasi final (Final Investment Decision/FID) pada tahun 2025 akan mencapai total US$ 21 miliar, dengan lebih dari 50% investasi diarahkan untuk pengembangan cadangan gas. Stephen Salomo, Analis E&P Research di Rystad Energy mengungkapkan, potensi migas di Indonesia kini mulai bergerak ke wilayah laut dalam, seperti Blok Masela dan temuan-temuan di Geng North, Layaran, serta Tangkulo. Hal ini sejalan dengan tren global di mana sebagian besar cadangan besar ditemukan di area laut dalam.