Gebrakan Honor China, Rilis Ponsel Pintar Magic 6 Pro yang Disempurnakan dengan AI



KONTAN.CO.ID - Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Honor, pada hari Minggu (25/2/2024) meluncurkan secara global smartphone Magic 6 Pro terbarunya. 

Selain itu, Honor juga memamerkan fungsi AI pelacak mata eksperimental yang memungkinkan pengguna membuka dan menggerakkan mobil dari jarak jauh hanya dengan melihat layar ponsel.

Mengutip Reuters, perangkat ini sudah tersedia di China dan perusahaan sedang berupaya untuk mengintegrasikannya secara komersial di luar negeri.


Honor, yang dijual oleh Huawei Technologies pada November 2020, dan kini dimiliki oleh perusahaan milik negara, Shenzhen Zhixin New Information Technology Co, hingga Minggu telah merilis ponsel barunya secara eksklusif di Tiongkok.

Perusahaan teknologi dan telekomunikasi merilis produk dan fitur baru menjelang Mobile World Congress (MWC) tahunan di Barcelona yang akan dimulai pada hari Senin, dengan harapan bahwa desas-desus seputar AI generatif akan meningkatkan prospek bisnis.

Para produsen ponsel pintar berharap kegembiraan seputar AI akan membantu meningkatkan lesunya pasar ponsel pintar, meskipun banyak ahli mengatakan bahwa AI generatif dapat menimbulkan kekhawatiran hukum dan etika.

Baca Juga: Samsung Menggunakan AI dari Baidu untuk Samsung Galaxy S24

Perusahaan yang bersaing dengan Apple dan Oppo untuk memperebutkan pangsa pasar ponsel pintar Tiongkok ini juga berupaya mengintegrasikan secara global apa yang disebut model bahasa besar (LLM) LlaMA 2, sebuah alat yang mirip dengan ChatGPT, ke dalam ponselnya.

Pada tahun 2023, Apple memiliki pangsa pasar 17,3% di Tiongkok, sementara Honor memiliki 17,1%, menurut International Data Corporation.

Honor pada hari Minggu juga meluncurkan laptop MagicBook Pro 16 barunya, dengan fitur AI yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan aplikasi seperti aplikasi perpesanan antar perangkat, misalnya dari smartphone Android ke PC Windows, dengan sekali tarik.

Baca Juga: Salip Apple, Microsoft Jadi Perusahaan dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Dunia

“Kami sangat percaya pada kekuatan transformatif dari sinergi kolaboratif, terutama di era AI,” kata CEO perusahaan George Zhao dalam sebuah pernyataan. ​

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie