Gebrakan Qatar pada produksi gas di tengah krisis



DOHA. Qatar Petroleum berencana meningkatkan produksi gas dari North Field raksasa mereka, yang sekitar 20% sahamnya merupakan milik Iran. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Qatar Petroleum pada Selasa (4/7) di tengah terjadinya krisis diplomatik antara negara Teluk itu dengan para tetangganya.

Pada April lalu, Qatar menarik pembekuan pembangunan North Filed, yang merupakan lapangan gas alam terbesar dunia. Tak hanya itu, Qatar juga mengumumkan proyek baru untuk pengembangan wilayah selatan serta meningkatkan produksi dalam lima hingga tujuh tahun ke depan.

Menurut CEO Qatar Petroleum Saad al-Kaabi di Doha, proyek baru ini akan mendongkrak total kapasitas produksi gas alam cair atau liquefield natural gas (LNG) Qatar sebesar 30% menjadi 100 juta ton dari sebelumnya 77 juta ton per tahun.


Catatan saja, berdasarkan outlook tahunan yang dirilis Royal Dutch Shell, permintaan LNG global mencapai 265 juta ton pada 2016.

"Setelah evaluasi mendalam, kami memutuskan bahwa cara terbaik untuk mengembangkan proyek besar ini adalah dengan mendedikasikan pada produksi dan ekspor LNG," kata Kaabi.

Dia juga menambahkan, "Kami telah memutuskan bahwa opsi terbaik adalah dengan menggandakan proyek ini menjadi 4 miliar cubic feet gas alam per hari. Proyek ini akan memperkuat posisi kami sebagai produsen dan eksportir LNG terbesar dunia."

Dia juga menegaskan, Qatar Petroleum harus membangun kereta LNG baru untuk memenuhi target peningkatan kapasitas.

"Kami akan mencari partner internasional untuk bergabung bersama kami," imbuhnya. Sayang, dia menolak membocorkan kapan tender akan dilakukan.

Pengumuman ini dilakukan sehari setelah Total dari Prancis menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Iran untuk membangun South Pars di Teheran.

Menurut Kaabi, tidak ada kerjasama dengan Iran di proyek North Field. Namun, Iran masuk dalam jajaran direksi yang menggelar pertemuan setiap tahunnya untuk mendiskusikan perkembangan lapangan gas alam tersebut.

"Kami tahu apa yang mereka (Iran) lakukan dan mereka tahu apa yang kami lakukan," jelasnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie