KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasar properti di Indonesia, khususnya Jakarta, memiliki potensi besar berkembang di tingkat regional. Lantaran, harga sewa perkantoran, apartemen dan kondominium mewah di Jakarta masih lebih murah dibandingkan negara-negara tetangga. Selain itu, pembangunan infrastruktur transportasi, juga dinilai memiliki andil dalam mendorong pertumbuhan pasar properti. Anton Sitorus,
Director of Research Savills Property Connection Indonesia (PCI) menilai, ke depan, potensi ini lebih besar karena rencana pemerintah mempercepat akses infrastruktur Jakarta. Infrastruktur baik, politik stabil, maka dampaknya harga properti dapat meningkat. Salah satu kawasan di Jakarta yang bakal berkembang adalah Jakarta Timur, khususnya seputar Cawang–MT Haryono dan koridor by pass.
Dukungan kelengkapan infrastruktur dan sarana aksesibilitas membuat kawasan ini semakin seksi sebagai lokasi investasi properti. Potensi Jakarta Timur tidak berbeda jauh dengan daerah lain di Jakarta, hanya kalah image. Tapi justru potensi besarnya sebagai daerah komersial muncul sekarang, ketika lahan lain di Jakarta semakin terbatas dan mahal. Salah satu contohnya, pasokan apartemen dan ruang ritel di Jakarta Timur masih terbatas. Selanjutnya, pasokan akan tumbuh seiring makin lengkapnya infrastruktur pendukung seperti jalan dan sarana transportasi publik. Posisi Cawang yang berada di simpul empat ruas tol dan rencana pembangunan
Light Rail Transit (LRT) juga diprediksi akan menjadi pemicu perkembangan kawasan komersial disini. "Jika pembangunan LRT berjalan sesuai rencana, otomatis membuat kawasan bisnis di Jakarta Timur ikut bertumbuh," terang Anton dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (6/11). Sementara Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) menilai, Koridor M.T. Haryono-Cawang akan menjadi area perluasan segitiga pusat bisnis atau central business district (CBD) Sudirman-Thamrin-Kuningan-Gatot Subroto karena keduanya terkoneksi langsung. Selain itu, koridor tersebut juga akan menjadi hub berbagai moda transportasi massal termasuk jalan tol layang Jakarta-Cikampek dan jalan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu). Di beberapa tahun ke depan, hunian dengan konsep
Transit Oriented Development (TOD) atau terintegrasi transportasi publik akan naik daun seiring dengan semakin langkanya ketersediaan lahan dan meningkatnya populasi penduduk di tengah kota. Menurut Ali, TOD yang dekat dengan CBD akan memiliki prospek lebih cerah. Salah satu developer yang akan turut menggarap ruang perkantoran yang memiliki prospek baik kedepan ini, adalah PT Adhi Commuter Properti. Anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebelumnya sudah memulai pengembangkan kawasan LRT City di jalur stasiun LRT Jabodebek. Amrozi Hamidi, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ACP) mengatakan, kelebihan atau potensi yang saat ini dimiliki oleh M.T. Haryono, Cawang dan sekitarnya adalah keberadaan jalan tol dalam kota yang melintasi M.T. Haryono dan Gatot Subroto. Namun, pasokan properti vertikal, baik hunian maupun komersial di lokasi itu masih terbatas. "Ke depannya, pasokan akan tumbuh seiring semakin lengkapnya infrastruktur pendukung seperti jalan dan sarana transportasi publik seperti proyek LRT yang segera memasuki tahap penyelesaian,”kata Amrozi.
ACP akan membangun Menara MTH 27 Office Suite setinggi 13 lantai di lahan seluas 4.077 meter persegi (m2). Total luas kantor yang akan dibangun mencapai 13.553 m2 dengan investasi sebesar Rp 1,6 Triliun. MTH 27 Office Suite nantinya akan menjadi kawasan perkantoran terpadu yang terdiri dari pusat bisnis dan komersial. Dari sarana transportasi didukung keberadaan Stasiun LRT Cikoko, Halte Busway Cawang Ciliwung, Cawang Train Station dan
Jakarta Inner Ring Road. Kemudian terdapat
convenient store, bank dan ATM Center serta Resto dan Cafe. Proyek perkantoran tersebut rencananya akan groundbreking pada Desember 2018 mendatang dan ditargetkan rampung pada Kuartal I 2020. "Kami cukup
surprise, MTH 27 mendapat respon sangat positif dari pasar, terbukti saat ini dari
space yang ada, sudah terjual 90%.”kata Aan Susanto,
Project Director MTH 27. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini