Gedung Putih Mendesak Israel untuk Menghentikan Perang di Gaza



KONTAN.CO.ID - Gedung Putih pada hari Senin (12/2) kembali mendesak Israel untuk segera mengupayakan penghentian perang di Gaza.

Amerika Serikat berharap berhentinya perang, meski dalam status gencatan senjata, bisa mempercepat pembebasan sandera Israel serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke masyarakat Palestina.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, Jack Kirby, mengatakan bahwa beberapa kemajuan telah dicapai dalam negosiasi menuju gencatan senjata atau jeda kemanusiaan.


Di saat yang sama, Kirby juga mengakui masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan.

"Kami terus mendukung jeda kemanusiaan yang diperpanjang," tegas Kirby, dikutip Reuters.

Baca Juga: Amerika Serikat Mengecam Serangan Israel ke Rafah

Pernyataan Kirby ini keluar hanya sehari setelah Presiden AS, Joe Biden, berdialog melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait serangan ke Rafah.

Dalam dialog itu, Biden mengatakan operasi militer di Rafah tidak boleh dilanjutkan jika Israel tidak memiliki rencana untuk melindungi warga sipil yang ada di sana.

Tentara Israel pada hari Senin melakukan operasi pembebasan dua orang sandera di Rafah. Dalam upayanya tersebut, tentara Israel membunuh 74 warga Palestina.

Baca Juga: Tentara Israel Membunuh 74 Warga Palestina untuk Bebaskan 2 Sandera

Dua orang tersebut diklaim termasuk dalam 250 orang yang ditangkap dalam serangan militan Hamas pada 7 Oktober di Israel yang memicu perang Israel di Gaza.

Warga di Rafah mengatakan, dua masjid dan beberapa bangunan tempat tinggal terkena serangan selama lebih dari satu jam. Serangan itu juga menghancurkan tenda-tenda tempat orang-orang berlindung.

Serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan 28.340 warga Palestina dan melukai 67.984 orang lainnya. Ribuan orang lainnya masih belum terdata karena diyakini terkubur di bawah reruntuhan.