Gejala dan Cara Mengatasi Disleksia pada Anak, Moms Wajib Tahu



MOMSMONEY.ID - Inilah beberapa gejala disleksia pada anak dan cara mengatasinya yang perlu diketahui oleh orang tua.

Disleksia adalah gangguan pada proses belajar yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, mengeja, menulis, dan berbicara. 

Gangguan belajar ini sulit untuk didiagnosa karena tidak berdampak secara fisik pada penderitanya. 


Apalagi, tidak ada perangkat khusus yang digunakan oleh para ahli dalam mendiagnosa kondisi tersebut. Karena itu, banyak penderita yang akhirnya tidak terdiagnosa. 

Hingga saat ini penyebab disleksia belum diketahui pasti. Namun, diduga disleksia terjadi karena adanya kelainan pada saraf, pengaruh interaksi lingkungan, dan faktor keturunan. 

Bila disleksia disebabkan karena faktor gen dan keturunan, maka ada kelainan pada otak yang berfungsi untuk pengaturan bahasa. 

Baca Juga: Baik untuk Tulang, Ini 5 Makanan dan Minuman yang Mengandung Kalsium Tinggi

Dikutip dari Women's Health, beberapa gejala disleksia pada anak dapat dilihat sebagai berikut:  

1. Kesulitan memahami (dan mengingat) nama-nama huruf dalam alfabet. 

2. Kesulitan mengingat huruf-huruf dalam nama sendiri. 

3. Sering terbalik atau keliru mengucapkan kata-kata yang sering didengar sehari-hari. 

4. Tidak mengenali pola kata berima, seperti “gelas-kelas”, “buku-kuku”, dan sebagainya. 

5. Terdapat riwayat disleksia atau gangguan belajar lain di keluarga. 

6. Terlihat mengalami kesulitan dalam berbicara dan pengucapan. 

7. Tidak mengaitkan huruf dengan cara penyebutannya (misalnya, huruf “p” bunyinya “pe” atau “pa”). 

8. Kidal atau tidak terampil jika hanya menggunakan satu tangan. 

9. Bingung membedakan sisi kanan dan kiri. 

10. Tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. 

Baca Juga: Moms Ingin Meningkatkan IQ Anak? Ini 5 Aktivitas yang Bisa Dilakukan

Orang tua juga sangat berperan penting untuk meningkatkan kemampuan anak. Cara mengatasi disleksia yang bisa Anda lakukan antara lain: 

1. Anda bisa membicarakan kondisi anak dengan guru atau kepala sekolahnya untuk mendiskusikan cara yang paling tepat untuk membantu anak mengikuti pelajaran di sekolah. 

2. Anda bisa mulai membacakan buku, saat anak berusia 6 bulan, atau bahkan lebih muda. Ketika anak sudah berusia lebih besar, Anda bisa mencoba membaca bersama dengan anak. 

3. Memberikan waktu lebih banyak untuk membaca di rumah. Pengulangan ini bisa meningkatkan kemampuan anak untuk memahami cerita yang Anda bacakan.  

4. Buatlah suasana membaca menjadi suatu kegiatan yang lebih menyenangkan dengan memilih topik bacaan ringan dan menyenangkan. Membaca di taman bisa menjadi salah satu pilihan. 

5. Menyemangati dan membujuk anak untuk membaca buku, kemudian mendiskusikan isinya bersama-sama. 

6. Jangan mencela bila anak melakukan kesalahan agar kepercayaan diri anak bisa dibangun. 

Yang perlu diingat, penanganan disleksia memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Maka dari itu, keluarga dan juga pengidap disarankan untuk bersabar menjalaninya. 

Dukungan serta bantuan dari anggota keluarga serta teman dekat akan sangat membantu.

Itulah beberapa gejala disleksia pada anak dan cara mengatasinya yang perlu diketahui oleh orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Helvana Yulian