KONTAN.CO.ID - Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi versi hibrida baru dari virus corona yang disebut Deltacron. Ini merupakan gabungan varian delta dan omicron. Melansir Deseret News yang mengutip NBC News, varian ini dianggap sebagai virus rekombinan, yang berarti ia telah menggabungkan informasi genetik dari kedua varian. “Delta pada dasarnya mengambil protein lonjakan omicron,” jelas Jeremy Kamil, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Louisiana State University Health Shreveport, mengatakan kepada NBC News.
- Pilek.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Bersin.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk terus-menerus.
- Suara serak.
- Menggigil atau menggigil.
- Demam.
- Pusing.
- Kabut otak.
- Nyeri otot.
- Kehilangan penciuman.
- Sakit dada.
- Suhu tinggi: Ini berarti Anda merasa panas untuk menyentuh dada atau punggung Anda (Anda tidak perlu mengukur suhu Anda).
- Batuk baru yang terus menerus: Ini didefinisikan sebagai batuk banyak selama lebih dari satu jam, atau tiga atau lebih episode batuk dalam 24 jam (jika Anda biasanya batuk, mungkin lebih buruk dari biasanya).
- Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau pengecap (anosmia): Ini berarti Anda telah memperhatikan bahwa Anda tidak dapat mencium atau merasakan apa pun, atau hal-hal yang berbau atau terasa berbeda dari biasanya.