Gejala Penyakit Batu Ginjal, Penyebab, dan Cara Mengatasi Batu Ginjal



KONTAN.CO.ID -  Seseorang yang memiliki gangguan batu ginjal sering kali merasakan nyeri ketika buang air kecil bahkan saat duduk.

Batu ginjal (nefrolitiasis atau urolitiasis) mengutip situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), adalah endapan mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. 

Mineral dan garam yang berlebih tersebut membentuk kristal bergerigi sehingga membuat rasa sakit saat buang air kecil. 


Kristal mineral yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun jika semakin besar dan tersangkut pada saluran kencing, dapat membuat penderita merasakan rasa sakit hebat. 

Baca Juga: Segudang Makanan yang Baik Buat Kesehatan Jantung yang Baik Dikonsumsi Tiap Hari

Penyebab batu ginjal

Kristal ginjal umumnya terbentuk di dalam organ ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Kristal batu ini terentuk akibat tingginya mineral seperti kalsium, asam oksalat, dan fosfor dalam urine. 

Bersumber dari Alodokter, penyebab tingginya mineral dalam urine disebabkan oleh beberapa faktor, yakni: 

  • Riwayat keluarga
  • Makanan tinggi purin dan kalsium
  • Kurang asupan cairan
  • Efek samping operasi dan obat-obatan
  • Kondisi medis tertentu
  • Diet tertentu
  • Obesitas

Gejala batu ginjal

Semakin dini penyakit batu ginjal dapat dideteksi, semakin cepat pengobatan yang diberikan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki batu ginjal atau tidak adlaah dengan memahami gejala awal penyakit ini. 

Merangkum situs Siloam Hospital, gejala-gejala penyakit batu ginjal yakni: 

  • Terasa nyeri di bagian bawah perut.
  • Terasa nyeri ketika buang air kecil.
  • Sakit perut yang tidak kunjung hilang.
  • Terdapat darah di dalam urine. Hal ini ditandai dengan urine yang berubah warna, seperti merah, merah muda, atau coklat.
  • Demam atau meriang.
  • Urine mengeluarkan bau tidak sedap.
  • Urine yang keluar sangat sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali
Baca Juga: Gejala Radang Usus Buntu dan Daftar Makanan Penyebab Munculnya Usus Buntu

Cara mencegah batu ginjal 

  • Penuhi kebutuhan cairan
Untuk orang dengan riwayat batu ginjal, dokter biasanya menganjurkan minum cukup cairan untuk mengeluarkan sekitar 2,1 liter (2 liter) urin sehari. 

Jika Anda tinggal di iklim yang panas dan kering atau sering berolahraga, minum lebih banyak air untuk menghasilkan urin yang cukup. Jika air seni ringan dan jernih, kemungkinan besar Anda minum cukup air.

  • Kurangi makanan tinggi oksalat
Jika Anda cenderung membentuk batu kalsium oksalat, dokter Anda mungkin menyarankan untuk membatasi makanan yang kaya oksalat. 

Beberapa makanan tinggi oksalat yakni rhubarb, bit, okra, bayam, lobak Swiss, ubi jalar, kacang-kacangan, teh, coklat, lada hitam dan produk kedelai.

  • Pilih diet rendah garam dan protein hewani
Kurangi jumlah garam yang Anda makan dan pilih sumber protein non-hewani, seperti kacang- kacangan. Pertimbangkan untuk menggunakan pengganti garam.

  • Tetap mengonsumsi makanan kaya kalsium
Anda bisa tetap mengonsumsi makanan kaya kalsium namun berhati-hatilah dengan suplemen kalsium.

Kalsium dalam makanan tidak berpengaruh pada risiko batu ginjal. Lanjutkan makan makanan kaya kalsium kecuali jika dokter Anda menyarankan sebaliknya.

  • Berkonsultasi dengan dokter
Tanyakan kepada dokter sebelum mengonsumsi suplemen kalsium, karena ini dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal. 

Anda dapat mengurangi risikonya dengan mengonsumsi suplemen saat makan. Diet rendah kalsium dapat meningkatkan pembentukan batu ginjal pada beberapa orang.

Baca Juga: Cara-Cara Mengatasi Haid Tidak Lancar dengan Bahan Alami Tanpa Obat

Pengobatan batu ginjal

Mintalah dokter Anda untuk rujukan ke ahli gizi yang dapat membantu Anda mengembangkan rencana makan yang mengurangi risiko batu ginjal.

Batu ginjal yang masih kecil bisa dihilangkan dengan metode pengobatan mandiri dan beberapa pengobatan sederhana diantaranya: 

  • Air minum: Minum sebanyak 2 hingga 3 liter (1,8 hingga 3,6 liter) sehari akan membuat urin encer dan dapat mencegah pembentukan batu. Kecuali jika dokter memberi tahu sebaliknya, minumlah cukup cairan untuk menghasilkan urin yang jernih atau hampir jernih.
  • Pereda nyeri: Melewati batu kecil dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk meredakan nyeri ringan, dokter mungkin merekomendasikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen sodium .
  • Terapi medis: Dokter mungkin memberi obat untuk membantu mengeluarkan batu ginjal . Jenis obat ini, yang dikenal sebagai penghambat alfa, melemaskan otot-otot di ureter, membantu mengeluarkan batu ginjal lebih cepat dan dengan lebih sedikit rasa sakit.
Jika batu ginjal sudah cukup besar, sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News