JAKARTA. Ekonomi Indonesia kembali mendapat cobaan. Kali ini, datangnya dari Tionglok. Adalah, pasar saham China yang mengalami koreksi tajam belakangan ini. Setelah menggelembung atau bubble, pasar saham China mulai memecah dengan terjadinya koreksi yang cukup dalam. Kondisi ini diperburuk adanya eksposure pemerintah China pada surat utang Yunani yang gagal bayar (default). Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, ekonomi China sangat dekat dengan Indonesia. Risiko yang menimpa China lebih tinggi dampaknya dibanding krisis finansial di negeri para dewa, Yunani. Saat ini, kondisi yang terjadi di China efeknya bukan hanya akan menimpa pasar keuangan, namun juga perdagangan Indonesia. Agus bilang, saat ini pasar saham China sedang terkoreksi. Dalam satu bulan terakhir, pasar saham Tiongkok terkoreksi hingga 30%. "Kita harus antisipasi karena China menjadi pusat bagi pertumbuhan regional dan dunia," ujarnya, Rabu (8/7).
Gejolak ekonomi China menghantui Indonesia
JAKARTA. Ekonomi Indonesia kembali mendapat cobaan. Kali ini, datangnya dari Tionglok. Adalah, pasar saham China yang mengalami koreksi tajam belakangan ini. Setelah menggelembung atau bubble, pasar saham China mulai memecah dengan terjadinya koreksi yang cukup dalam. Kondisi ini diperburuk adanya eksposure pemerintah China pada surat utang Yunani yang gagal bayar (default). Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, ekonomi China sangat dekat dengan Indonesia. Risiko yang menimpa China lebih tinggi dampaknya dibanding krisis finansial di negeri para dewa, Yunani. Saat ini, kondisi yang terjadi di China efeknya bukan hanya akan menimpa pasar keuangan, namun juga perdagangan Indonesia. Agus bilang, saat ini pasar saham China sedang terkoreksi. Dalam satu bulan terakhir, pasar saham Tiongkok terkoreksi hingga 30%. "Kita harus antisipasi karena China menjadi pusat bagi pertumbuhan regional dan dunia," ujarnya, Rabu (8/7).