JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih berlanjut pada 2016 dengan sumber gejolak yang sama seperti 2015 dan dipicu pula ruang sempit negara-negara maju untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi global. "Belum ada prospek membaik. Negara-negara maju sulit melakukan 'countercylical' di bidang fiskal dan moneter, karena sempitnya ruang fiskal dan beban utang mereka," kata Staf Ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prijambodo, Jumat (11/9). Negara-negara maju yang dimaksud Bambang, adalah negara atau wilayah yang menjadi kontributor terbesar produk domestik bruto global, yakni Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Tiongkok.
Gejolak ekonomi terus berlanjut sampai 2016
JAKARTA. Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih berlanjut pada 2016 dengan sumber gejolak yang sama seperti 2015 dan dipicu pula ruang sempit negara-negara maju untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi global. "Belum ada prospek membaik. Negara-negara maju sulit melakukan 'countercylical' di bidang fiskal dan moneter, karena sempitnya ruang fiskal dan beban utang mereka," kata Staf Ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prijambodo, Jumat (11/9). Negara-negara maju yang dimaksud Bambang, adalah negara atau wilayah yang menjadi kontributor terbesar produk domestik bruto global, yakni Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Tiongkok.