Gejolak pasar masih menekan kinerja reksadana bulan Mei?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa reksadana sepanjang April 2018 belum lepas dari tekanan. Gejolak pasar saham dan obligasi justru semakin kuat dan menyeret sebagian besar kinerja reksadana. Akankah kondisi ini berlanjut hingga Mei ini?

Seperti diketahui, berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja rata-rata reksadana saham, pendapatan tetap, dan campuran masih kompak negatif pada April lalu. Hanya reksadana pasar uang yang berhasil menoreh kinerja positif, meski terbilang tipis.

Head of Research & Consulting Services Infovesta Utama Edbert Suryajaya, berpendapat ada sejumlah faktor utama yang akan menentukan kondisi pasar sepanjang bulan ini. Menurutnya, sejatinya ada harapan pasar saham bisa membaik dan kinerja reksadana bisa ikut pulih.


Pertama, Edbert menilai seharusnya musim laporan keuangan kuartal pertama bisa memberi angin segar bagi pasar. Sejauh ini, hasil laporan yang ada memang masih beragam, tapi secara umum ia cukup yakin momentum ini bisa menjadi sentimen positif.

Kedua, harga komoditas saat ini juga tengah menunjukkan tren positif, terutama batubara. Menurut Edbert, meski masih bergerak volatil, tren naiknya harga komoditas ini akan memengaruhi kinerja saham sejumlah emiten yang berada di sektor energi sepanjang bulan ini.

"Di sisi lain, fund manager juga bisa mengambil momentum untuk trading dan meningkatkan performa portofolionya," ujar Edbert, Rabu (1/5).

Selanjutnya, saat ini pelaku pasar memang sangat menanti arah kebijakan The Fed. Namun, yang tak kalah dinantikan ialah langkah-langkah konkret Bank Indonesia (BI) dalam merespons kebijakan moneter AS. "Sejauh ini kita tahu BI sudah melakukan intervensi pasar dan memanfaatkan cadangan devisa, tapi yang paling ditunggu adalah kebijakan soal suku bunga acuan kita sebetulnya," papar Edbert.

Selain itu, Edbert melihat, ada juga sentimen dari rencana libur panjang pada bulan Juni mendatang dalam rangka Lebaran. "Terakhir memang masih akan ditinjau kembali, tapi ini jadi tambahan sentimen negatif juga buat pasar di bulan ini kalau benar kebijakan libur sepanjang itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini