Gejolak politik kian memanas, emas berpeluang melonjak ke US$ 1.500



LONDON. Kontrak harga emas melonjak di atas level US$ 1.400 per troy ounce. Ini merupakan level harga tertinggi dalam tujuh minggu terakhir. Gejolak politik Timur Tengah yang kian memanas menjadi pemicu utamanya. Pelaku pasar cemas, kondisi itu akan mendongkrak tingkat inflasi sehingga permintaan emas pun mengalami kenaikan. "Adanya gejolak di Timur Tengah dan kecemasan inflasi terus mendorong pergerakan harga logam, khususnya emas dan perak," jelas James Moore, analis TheBullion.com di London. Asal tahu saja, pada pukul 13.30 waktu London, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat berada di posisi US$ 1.401,75 per troy ounce. Bahkan sebelumnya, kontrak yang sama ditransaksikan dengan kenaikan US$ 14,22 atau 1% menjadi US$ 1.403,75 per troy ounce. Jika dilihat, harga emas sudah melesat selama enam hari berturut-turut. Sementara, kontrak harga emas untuk pengantaran April naik 1% menjadi US$ 1.402,20 per troy ounce di Comex, New York. Lonjakan juga terjadi pada kontrak harga perak. Kontrak harga perak untuk pengantaran cepat naik 2,7% menjadi 33,5175 per troy ounce, tertinggi sejak Maret 1980."Harga emas, perak, platinum, dan palladium terus menanjak seiring krisis politik yang kian memburuk di Timur Tengah. Saya tidak heran jika harga emas akan naik di atas US$ 1.500 dalam beberapa bulan ke depan," jelas Hwang Il Doo, trader KEB Futures Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie