Gejolak rupiah dan bursa regional menekan IHSG



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah, turun 0,19% menjadi level 4.932,56 poin pada penutupan bursa, Rabu (4/5).Adapun, penurunan ini juga mengikuti koreksi beberapa indeks di sejumlah bursa regional. Indeks MSCI Asia Pasifik terkoreksi 0,1% di level 142,90 pada pukul 4 sore waktu Hong Kong. Beberapa indeks regional seperti Hong Kong Hang Seng juga turun 0,6% , indeks Australia S&P/ASX 200 juga turun hingga 0,6%. Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas mengatakan, melemahnya IHSG didorong oleh gejolak nilai tukar rupiah sebagai dampak dari defisit neraca perdagangan yang besar. Adapun, kondisi politik yang kian memanas menjelang pilpres menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku pasar. Andre Setiawan, analis Minna Padi Investama menambahkan, penurunan IHSG turut dipicu dari sentimen dari luar negeri dengan jatuhnya bursa di Amerika maupun Eropa. "Koreksi indeks ini dipicu dari jatuhnya bursa di Amerika dan Eropa," ujarnya. Jatuhnya pasar Amerika dan Eropa ini karena para investor tengah menunggu data ketenagakerjaan Amerika dan keputusan dari Bank Sentral Eropa (ECB) pada kebijakan moneternya. Para investor cenderung berhati-hati menunggu data tenaga kerja AS, seiring menanti keputusan ECB apakah akan memotong suku bunga bank atau tidak. Tingkat inflasi Eropa 0,5% lebih rendah dari perkiraan sehingga menambah tekanan bagi ECB. Akan tetapi, Andre memperkirakan IHSG masih dapat menguat pada Kamis (5/6) ini dengan level support 4.865 dan resistance 4.950. Sementara, Purwoko melihat ada kecenderungan IHSG bergerak melemah terbatas di level 4.910 untuk support dan 4.957 untuk resistance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie