Gejolak rupiah menyulitkan penjualan elektronik



JAKARTA. Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar memicu penjualan elektronik pada tahun ini. Menurut AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC), yang terpenting bukan titik aman dollar berapa, tetapi kestabilan dollar. "Kalau inginnyadi angka Rp 9000-an per dollar, cuma sebenarnya paling penting stabilitas," kata Rudy pada KONTAN, Kamis (26/6).

Rudyanto bilang saat ini bahan baku elektronik 90% masih dalam dollar, sehingga ketidakstabilan dolar sangat mempengaruhi harga produk. Pada 2014, rata-rata harga elektronik sudah naik 15-25% dibandingkan tahun lalu.

Menurut Rudyanto kenaikan harga terkait dollar akan bervariasi. "Kalau yang kompetisinya tinggi seperti TV naiknya tidak sampai 5%. Kalau untuk yang permintaannya tinggi seperti lemari es dan AC itu kenaikannya bisa tinggi," kata Rudyanto.


Jelang puasa dan lebaran biasanya penjualan lemari es akan meningkat. Rudy menuturkan peningkatannya bisa 20-25%. AC juga tinggi karena tingkat penetrasinya yang masih rendah. Dengan gejolak rupiah, Rudy memasang target tahun ini bisa sama seperti tahun lalu. "Sama dengan tahun lalu atau tumbuh 0% saja sudah baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa