JAKARTA. Bisnis penjualan produk elektronik mendapat tantangan berat tahun ini. Salah satunya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang membuat harga produk elektronik merangkak naik. Saat rupiah loyo terhadap dollar AS, harga jual produk elektronik itu jadi semakin mahal. Apalagi, banyak produk elektronik yang masih impor dan dibeli dengan mata uang dollar AS. Selain itu, mayoritas produk elektronik yang diproduksi di dalam negeri juga masih banyak memakai komponen impor. Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo menjelaskan, tak hanya importir elektronik yang menaikkan harga saat rupiah melemah, produsen elektronik dalam negeri juga melakukan hal serupa. "Pelemahan rupiah membuat biaya produksi naik," kata Ali ke KONTAN, Minggu (22/2).
Gejolak rupiah sulitkan bisnis elektronik
JAKARTA. Bisnis penjualan produk elektronik mendapat tantangan berat tahun ini. Salah satunya adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang membuat harga produk elektronik merangkak naik. Saat rupiah loyo terhadap dollar AS, harga jual produk elektronik itu jadi semakin mahal. Apalagi, banyak produk elektronik yang masih impor dan dibeli dengan mata uang dollar AS. Selain itu, mayoritas produk elektronik yang diproduksi di dalam negeri juga masih banyak memakai komponen impor. Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo menjelaskan, tak hanya importir elektronik yang menaikkan harga saat rupiah melemah, produsen elektronik dalam negeri juga melakukan hal serupa. "Pelemahan rupiah membuat biaya produksi naik," kata Ali ke KONTAN, Minggu (22/2).