Gejolak Ukraina masih mengerek harga emas



SINGAPURA. Kilau emas masih bersinar pada hari ini (6/5). Di perdagangan Asia, harga kontrak emas dunia kembali naik untuk hari ketiga. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,2% menjadi US$ 1.312.27 per troy ounce. Pada pukul 08.56 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.311,90 per troy ounce. Kemarin, harga emas sempat mendaki ke level US$ 1.315,68 per troy ounce yang merupakan level tertinggi sejak 15 April lalu. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,2% menjadi US$ 1.311,80 per troy ounce di Comex, New York. Satu-satunya faktor yang mengerek harga emas adalah situasi politik di Ukraina yang kian memanas. Asal tahu saja, kelompok separatis pro-Rusia melakukan penyerangan yang pada akhirnya menewaskan empat tentara Ukraina, melukai 30 orang lainnya, dan menembak jatuh sebuah helikopter militer. Selain itu, pemerintah AS dan Jerman pada pekan lalu mengatakan, pihaknya akan memberlakukan sanksi tambahan jika Rusia mengganggu jalannya pemilihan umum di Ukraina yang akan berlangsung 25 Mei mendatang. "Secara historis, harga emas bergerak fluktuatif jika terjadi ketegangan geopolitik di suatu kawasan. Adanya potensi pemberian sanksi yang lebih keras juga menjadi faktor bullish bagi harga emas," jelas James Steel, analis HSBC Securities Inc. Dia menambahkan, dengan kembalinya emas di atas US$ 1.300 per troy ounce, harga emas diprediksi akan kembali bergerak naik. "Terutama jika tensi geopolitik di Eropa Timur masih tinggi," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie