JAKARTA. Dua perusahaan asuransi, yakni Asuransi Harta Aman (AHAP) dan Panin Life siap melakukan gebrakan bisnis di tahun ini. Keduanya berencana memperbesar permodalan. Selain mengamankan dari batas modal minimal, aksi korporasi ini juga untuk memperlebar cakupan bisnis. Mengingat, dengan modal besar, perusahaan lebih leluasa menjalankan usaha. AHAP berencana menerbitkan saham terbatas atawa
rights issue. Sementara, Panin Life akan melantai di bursa, dengan menawarkan saham perdana atawa
initial public offering (IPO). Kedua rencana itu diperkirakan bakal berlangsung pada semester kedua tahun ini.
Sunyata Wangsadarma, Presiden Direktur AHAP, menargetkan,
rights issue itu bisa berlangsung pada kuartal III nanti. Namun, ia belum bisa menjelaskan nilai hajatan akbar tersebut. Alasannya, rencana ini masih dalam pembahasan di internal perusahaan. "Yang jelas, kami ingin memperkuat permodalan dan memperbesar aset," terang Sunyata, kemarin. Di tiga bulan pertama 2011, permodalan AHAP sebesar Rp 60,73 miliar. Jumlah ini memang telah memenuhi ketentuan modal minimal pada akhir Maret 2011 sebesar Rp 40 miliar. Namun, perusahaan asuransi umum ini belum memenuhi ketentuan modal minimal Rp 70 miliar pada tahun 2012 dan Rp 100 miliar pada tahun 2014. Selain itu, AHAP juga berencana merger dengan perusahaan asuransi lain. "Ada asuransi umum lokal yang ingin bergabung," terang Sunyata. Asal tahu saja, per kuartal I 2011 ini, AHAP memiliki aset Rp 129,34 miliar. Dari jumlah itu, total dana investasi sebesar Rp 58,65 miliar. Tanpa
rights issue, manajemen menargetkan aset hingga akhir tahun 2011 sekitar Rp 140 miliar. Pencapaian ini salah satunya berasal dari pendapatan premi sebesar Rp 200 miliar. Lepas 42,02% saham Sementara Panin Life - kini bernama Panin Insurance, sejatinya sudah merencanakan IPO sejak lama. Berdasarkan laporan keuangan Panin Insurance, pemilik 56,97% saham Panin Life, perusahaan asuransi ini akan melepas sekitar 40,02% dari total saham perusahaan itu. Saham itu akan dijual dengan harga Rp 100 per unit saham. Diperkirakan, penjualan saham itu akan menghasilkan dana segar sebesar Rp 150 miliar.
Sayang Simon Imanto, Wakil Presiden Direktur Panin Life enggan menjelaskan rencana tersebut. "Kami masih mengkoordinasikan hal ini di internal perusahaan, belum bisa menjelaskan dalam waktu dekat ini," ujar Simon. Namun, berdasarkan laporan keuangan Panin Insurance, pemegang saham Panin Life itu telah menyetujui IPO tersebut. Kini IPO tingga menunggu persetujuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia saja. Pada kuartal I-2011, aset Panin Life mencapai Rp 3,07 triliun pada kuartal I-2011. Angka ini tumbuh 6,66% dibandingkan periode yang sama setahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: