JAKARTA. Gelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan dilakukan terbuka. Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan, keterbukaan proses tersebut merupakan pengecualian, sebab, biasanya gelar perkara kasus pidana dilakukan tim penyelidik secara tertutup. Keterbukaan tersebut dilakukan atas perintah Presiden Jokowi. "Ini perintah eksepsional dari Pak Presiden, untuk membuka transparansi," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Mahmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Sabtu (5/11). Tito mengatakan, dalam gelar perkara terbuka tersebut pihaknya akan mengundang kejaksaan, Kompolnas, Komisi III DPR, MUI, akademisi dan para ahli. Tito berjanji, proses hukum terhadap Ahok akan dilakukan secara adil dan transparan.
Gelar perkara kasus Ahok akan dilakukan terbuka
JAKARTA. Gelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan dilakukan terbuka. Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan, keterbukaan proses tersebut merupakan pengecualian, sebab, biasanya gelar perkara kasus pidana dilakukan tim penyelidik secara tertutup. Keterbukaan tersebut dilakukan atas perintah Presiden Jokowi. "Ini perintah eksepsional dari Pak Presiden, untuk membuka transparansi," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Mahmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Sabtu (5/11). Tito mengatakan, dalam gelar perkara terbuka tersebut pihaknya akan mengundang kejaksaan, Kompolnas, Komisi III DPR, MUI, akademisi dan para ahli. Tito berjanji, proses hukum terhadap Ahok akan dilakukan secara adil dan transparan.