Gelar Rights Issue, Xl Axiata (EXCL) Akui Tak Patok Target Dana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Xl Axiata Tbk (EXCL) mengaku tidak memasang target dana yang akan dihimpun dari rencana aksi rights issue alias penawaran umum terbatas (PUT) III lewat skema memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih menegaskan seluruh hasil rights issue akan digunakan untuk membayar utang. Dia bilang hal ini sesuai dengan prospektus yang disampaikan perusahaan. 

Mengutip data RTI, debt to equity ratio atau DER emiten telekomunikasi ini mencapai 254,97%. Jika mengacu pada laporan keuangan EXCL pada kuartal pertama 2022, jumlah liabilitas dan ekuitas XL Axiata mencapai Rp 71,42 triliun. 


Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham XL Axiata (EXCL) yang Berencana Gelar Rights Issue

Wanita yang akrab dipanggil Ayu ini bilang, meski aksi korporasi ini bertujuan untuk membayar utang tapi XL Axiata tidak mempunyai target untuk menurunkan DER tersebut. 

"Tidak ada target untuk jumlah dana yang bisa dihimpun dari aksi rights issue ini. Sesuai keterbukaan informasi 4 Juli 2022, perusahaan berencana untuk menerbitkan saham baru sebanyak 2,75 miliar saham," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Rabu (6/7).

EXCL bakal melepas sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham dalam rights issue ini. Adapun nilai nominal saham tersebut sebesar Rp 100 per saham.

Baca Juga: Merger dan Akuisisi Masih Marak pada Semester I-2022, Apakah Masih Berlanjut?

Untuk melancarkan aksinya, XL Axiata perlu meminta restu dari para pemegang sahamnya atas rencana rights issue ini melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 10 Agustus 2022.

EXCL menargetkan pelaksanaan rights issue ini akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sejak mendapat persetujuan dari RUPSLB. Ketetapan ini juga mengacu pada ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK No. 32/2015. 

 
EXCL Chart by TradingView

Jika pemegang saham tidak melaksanakan rights issue miliknya, maka persentase kepemilikannya atas Perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 20,49%. 

Kemudian, apabila tidak ada atau hanya sebagian dari pemegang saham yang melaksanakan rights issue ini, maka seluruh sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian atau dibeli tersebut akan dibeli oleh pembeli siaga, yang akan ditunjuk kemudian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati