KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tiga bank syariah milik negara arau BUMN, yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk (
BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri bakal melakukan merger menjadi satu entitas. Proses merger ini bahkan sudah dimulai pada Selasa (13/10) lalu dengan penandatanganan
conditional merger agreement. Seiring dengan rencana itu, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (14/10),
BRIS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 5 November 2020.
“Adapun mata acara dalam RUPSLB tersebut adalah perubahan susunan pengurus
BRIS,” tulis keterbukaan informasi yang diteken direksi BRIS. Bertempat di Hotel Ibis Styles, Tanah Abang, Jakarta, RUPSLB akan diadakan pada pukul 13.30. Santer beredar kabar, perubahan manajemen akan terjadi di jajaran direksi dan juga komisaris. “Sebagaian besar adalah tim yang terlibat dalam proses merger,” ujar sumber Kontan, Rabu (14/10).
Baca Juga: Beredar Nama Kandidat Direktur Utama BRI Syariah Hasil Merger Yang juga menarik adalah pucuk pimpinan BRIS. Kabar yang sampai di Kontan,
BRIS akan dinakhodai bankir PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI). Kelak, hasil penggabungan bank ini akan menggunakan nama Bank Amanah, meski kode saham bank ini tetap
BRIS. Ada tiga nama yang beredar, yang semuanya adalah
all mandiri's man. "Mereka adalah Hery Gunardi, Toni Eko Boy Subari, dan Agus Dwi Handaya," ujar sumber KONTAN, Rabu (14/10). Saat ini, Hery Gunardi adalah Wakil Direktur PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI). Hery juga Ketua
Project Management Officer (PMO) merger bank syariah BUMN. Jika Hery terpilih, maka kandidat orang nomer satu di
BMRI akan berkurang satu. Hery juga disebut-sebut menjadi kandidat orang nomer 1 di
BMRI. “Kepastiannya akan ada di RUPSLB Bank Mandiri tanggal 21 Oktober 2020 nanti,” ujar sumber Kontan lagi. Selain Hery, ada nama Toni Eko Boy Subari saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri. Saat ini, Tony adalah Ketua
Integration Management Office (IMO) merger bank syariah BUMN.
Adapun Agus Dwi Handaya adalah Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri. Pria kelahiran tahun 1970 ini pernah menjabat sebagai
Director of Finance & Strategy Bank Syariah Mandiri periode 2015-2016. Menyusul rencana merger, harga saham
BRIS terus mendaki. Dalam penutupan perdagangan saham BRIS, Rabu (14/10), saham BRIS meloncat 24,89% menjadi Rp 1.405 per saham. Adapun dalam seminggu, saham
BRIS naik 65% dan satu bulan 60,57% serta tiga bulan 220%. Adapun jika Anda membeli saham
BRIS 6 bulan lalu atau sejak Mei 2020, kenaikan harga saham
BRIS sudah 616,84%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana