Gelar RUPSLB, MNC Energy Investments (IATA) Kantongi Restu Private Placement



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mendapat restu untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Pemegang saham IATA menyetujui aksi korporasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Jumat (16/6).

“(Rencana PMTHMETD) sudah (disetujui),” ujar  Head of Investor Relations IATA, Natassha Yunita saat dihubungi Kontan.co.id (16/6).

Menurut rencana, IATA bakal menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 2.523.822.150 saham seri B atau sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang telah disetor penuh. PMTHMETD bakal dilaksanakan dalam jangka waktu 2 terhitung sejak persetujuan RUPSLB tertanggal 16 Juni 2023.


Baca Juga: Emiten Batubara MNC Grup (IATA) Bakal Private Placement 2,5 Miliar Saham

Dengan adanya sejumlah saham baru yang diterbitkan dalam rangka PMTHMETD, pemegang saham IATA akan mengalami penurunan atau dilusi, kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan, yaitu sebanyak-banyaknya 9,09% setelah PMTHMETD. 

Setelah dikurangi dengan biaya-biaya terkait PMTHMETD, dana hasil aksi korporasi ini n digunakan sebagai modal kerja di sektor pertambangan batubara yang dikelola oleh entitas anak IATA baik langsung maupun tidak langsung, yaitu PT Putra Muba Coal, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, PT Indonesia Batu Prima Energi dan/atau PT Arthaco Prima Energy. 

Penyaluran dana dari IATA berupa pinjaman kepada entitas anak perusahaan yang akan dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang wajar (arm’s length) dan/ atau tambahan modal untuk entitas anak perusahaan dan akan dicatat sebagai penyertaan modal,” 

“Perseroan menyimpulkan bahwa PMTHMETD yang diungkap dalam Keterbukaan Informasi ini akan memberikan manfaat berupa cadangan peningkatan modal kerja Perseroan,” tulis Manajemen IATA dalam laporan yang dimuat dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Beberapa Emiten Cari Pendanaan Lewat Private Placement, Begini Rekomendasi Sahamnya

Per 31 Maret 2023 lalu, Kas dan Setara Kas IATA berjumlah US$ 1,86 juta, naik 156,48% dibanding posisi Kas dan Setara Kas Awal Tahun IATA yang berjumlah US$ 726.931. Di sepanjang 3 bulan pertama 2023, pendapatan usaha IATA naik 29,29 yoy dari semula US$ 40,39 juta di kuartal I 2022 menjadi US$ 52,23 juta di kuartal I 2023. Kendati demikian, pertumbuhan pendapatan tersebut juga diiringi oleh kenaikan pengeluaran pada sejumlah pos beban.

Setelah dikurangi pengeluaran pada berbagai pos beban, IATA mengantongi laba tahun berjalan setelah dampak performa yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 15,80 juta di kuartal I 2023. Jumlah tersebut susut 3,53% dibanding realisasi kuartal I 2022 yang mencapai US$ 16,38 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi