Gelar TEI ke-34, Kemendag sediakan help desk bagi pelaku usaha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34. Pada gelaran tersebut Kemendag mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk ekspor. Kemendag juga menyediakan help desk yang membantu pelaku usaha dalam melakukan ekspor.

"Di TEI ini kami juga menyediakan help desk dari Kemenko Perekonomian, Kemenperin, KKP, Kementan, Kemenkeu, BKPM, Kemenag, Kemendag, BPOM, dan lain lain," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat membuka TEI ke-34, Rabu (16/10).

Help desk tersebut akan memberikan informasi seputar perdagangan. Informasi dikumpulkan dari seluruh Kementerian/Lembaga sehingga pelaku usaha dapat memahami syarat yang diperlukan.


Baca Juga: Mulai besok semua produk makanan dan minuman wajib kantongi label halal

Diharapkan TEI tahun 2019 ini akan mencapai peningkatan dibandingkan sebelumnya. Enggar menargetkan kenaikan total transaksi perdagangan dan investasi sebesar 15% dari tahun sebelumnya. "Tahun ini Kami menargetkan untuk menyambut lebih dari 35.000 eksportir, importir, dan investor," terang Enggar.

Pada TEI 2019 tercatat ada 1.497perusahaan nasional yang memamerkan produk dan jasa Indonesia. Mulai dari produk manufaktur, produk kreatif inovatif, industri strategis, hingga kerajinan.

Hingga 15 Oktober 2019, telah terdaftar 6.025 buyers dari 120 negara. Negara-negara dengan jumlah buyers terbanyak selain Indonesia yaitu Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, Tiongkok, India, Thailand, Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Sri Lanka.

Baca Juga: Kemendag ingatkan lonjakan impor di tahun awal pemberlakuan IK-CEPA

Dari jumlah buyers yang telah mendaftar tersebut, ada 10.079 permintaan terhadap produk unggulan Indonesia, yaitu kopi, makanan dan minuman dalam kemasan, produk bahan makanan, tekstil dan garmen, serta kerajinan tangan.

Enggar mengungkapkan, telah terjadwal sekitar 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission). Antara lain dengan Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia, India, dan Australia.

Berbagai produk yang diminati beberapa negara tersebut antara lain batu bara, sarang burung walet, kertas, kopi, plastik, minyak nabati, sayuran dan buah-buahan, makanan laut, makanan olahan, hasil perkebunan, boneka, rempah-rempah, karet, arang kelapa, minyak kelapa murni (VCO), alat kesehatan, besi baja, dan baja anti karat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .