KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Gelaran Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III yang baru saja digelar oleh SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) diyakini memberikan dampak positif pada industri hulu migas. Ketua Panitia Forum Kapasitas Nasional Erwin Suryadi menjelaskan, sejumlah kegiatan dalam Forum Kapnas bertujuan untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta mendorong tercapainya target produksi migas. Salah satu upaya yang dilakukan dalam Forum Kapnas dari tahun ke tahun yakni meningkatkan pengetahuan dari KKKS mengenai kesiapan dan kemampuan industri penunjang dalam negeri.
"Dengan menjembatani, KKKS dan pabrikan saling mengetahui kebutuhan. Itu justru mempercepat proses, ini memotong waktu dari sisi proses tender," ungkap Erwin yang juga merupakan Vice President SKK Migas di Jakarta, Rabu (6/12).
Baca Juga: SKK Migas Sudah Setujui Revisi Rencana Pengambangan Blok Masela Erwin menjelaskan, dengan adanya pertemuan bisnis antara KKKS dengan perusahaan pabrikan dalam negeri, maka ada kemudahan dalam proses pengadaan ke depannya. Menurutnya, jika ada komponen yang dibutuhkan oleh KKKS dan dapat diproduksi di dalam negeri maka penyediaannya akan didorong untuk dapat dilakukan dari dalam negeri. Sementara itu, dengan KKKS telah mengetahui komponen mana saja yang belum bisa dipenuhi dari dalam negeri, maka penyediaan dari luar negeri atau impor bisa segera dilakukan. Adapun, Forum Kapnas III 2023 yang digelar pada 23 November - 24 November 2023 lalu sukses mencatatkan nilai kontrak mencapai Rp 20,2 triliun. Ketua Koordinator Komite Tim Kerja Forum Kapnas III Tahun 2023 Fery Sarjana mengungkapkan, upaya menjamin peningkatan TKDN sektor hulu migas terus dilakukan. "Dalam ketentuan SKK Migas, ada kewajiban TKDN di mana setiap pengadaan harus melalui persetujuan SKK Migas untuk berapa target komitmen pengadaannya," terang Ferry. Menurutnya, pelaksanaan dari sisi pengadaan ini pun senantiasa didorong oleh SKK Migas. Selain itu, dalam setiap gelaran Forum Kapnas, upaya peningkatan TKDN dilakukan salah satunya melalui Pojok Coaching Clinic. Melalui skema ini, para perusahaan vendor dalam negeri dapat melakukan pendaftaran keikutsertaan dalam proyek hulu migas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Pengembangan Blok Masela Lanjut ke Tahap Selanjutnya "Vendor dimudahkan dengan bisa melakukan pendaftaran di lokasi saja tapi bisa mengikuti semua pengadaan (tender) yang ada," tambah Ferry. Erwin menjelaskan, salah satu pendorong lahirnya Forum Kapnas yakni adanya target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). "Aktivitas hulu migas terus meningkat sampai 2030, tetapi kalau akhirnya belanja lebih banyak keluar negeri yang rugi sendiri. Itu mengapa SKK Migas mendorong supaya TKDN bisa meningkat melalui Forum Kapnas ini," pungkas Erwin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari