Geliat bisnis horeka di tahun politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek sektor pariwisata Indonesia terus menggeliat. Hal ini turut didorong oleh penetapan 10 destinasi wisata unggulan oleh pemerintah. Pertumbuhan jumlah wisatawan juga memicu meningkatnya kebutuhan akan hotel, restoran, dan kafe atau horeka baru di Indonesia sesuai standar internasional.

Hingga tahun lalu, kebutuhan hotel di Indonesia meningkat 6,2% dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2011. Sebanyak 29.657 ruang kamar dari 144 hotel yang tersebar di Indonesia akan dibangun hingga 2019.

Tren bisnis di sektor perhotelan memang berkembang seiring target kunjungan wisatawan yang terus meningkat.


Kementerian Pariwisata optimistis target 17 juta wisatawan mancanegara masih dapat tercapai pada tahun ini, meski berdasarkan  catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia secara kumulatif pada Januari hingga Mei 2018 baru mencapai 6,17 juta kunjungan.

Tapi target kunjungan 17 juta wisman masih bisa tercapai, mengingat ada beberapa agenda penting sebagai katalis positif. Pertama, perhelatan Asian Games 2018 yang diprediksikan mendatangkan sekitar 20.000 atlet dan official dan sekitar 300.000 penonton asing. Kedua, event IMF World Bank di Bali yang rencananya mendatangkan sekitar 13.000 orang sebagai official.

 Ketiga, 2018 merupakan tahun politik yang mana akan berlangsung pesta demokrasi, yakni pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada 2019. Biasanya, menjelang pemilu kebutuhan tempat pertemuan di hotel melonjak. Hal ini pun bakal membawa berkah bagi pebisnis restoran, kafe dan katering.

General Manager Corporate Business and Communication  PT Grahawita Santika (Santika Hotels & Resorts) Sudarsana mengatakan, memasuki semester II-2018 sudah terasa ada kenaikan permintaan terhadap hotel. "Bagus, trennya positif pada tahun ini," kata dia kepada KONTAN, Rabu (18/7).

Okupansi naik

Sudarsana menyebutkan, tahun politik bisa mengerek permintaan hotel. Pasalnya, sejumlah instansi baik swasta maupun pemerintahan mulai sibuk berburu ruang untuk keperluan meeting. Adanya keperluan pertemuan ini juga berpengaruh terhadap permintaan penginapan. "Selama ini di Santika gathering-gathering itu meningkat,"  beber dia.

Sudarsana yakin, tren ini bakal terus berlangsung hingga musim pemilu 2019. Ia pun optimistis pertumbuhan pengguna hotel di Santika tahun ini secara persentase akan naik menjadi dua digit. Indikasinya, okupansi atau tingkat keterisian hotel bertumbuh di hari-hari sibuk, khususnya hotel di Jakarta dan Surabaya.

Di sisi lain, demi mendukung pertumbuhan industri pariwisata yang positif tersebut, untuk pertama kalinya, PT Pamerindo Indonesia menggelar Hotelex and Finefood Indonesia pada 18-20 Juli di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Lewat pameran ini, kualitas industri hotel, restoran dan kafe di Indonesia bisa terus meningkat sesuai tuntutan pasar.

Project Director Pamerindo Indonesia Wiwiek Roberto menjelaskan, dengan memberikan kesempatan bagi para tenant untuk menujukkan produk terbaiknya, diharapkan pelaku industri horeka bisa melihat dan mengadaptasi produk-produk terbaik agar kualitas meningkat. “Untuk peningkatan kualitas, ada workshop untuk gelato yang sekarang booming dan juga kopi,” ujar dia.

Event yang berlangsung di lahan seluas 10.000 m2 ini akan melibatkan lebih dari 200 perusahaan dari 26 negara. Event tersebut didedikasikan untuk sektor makanan, minuman dan hotel, restoran dan kafe khusus kelas atas dan menampilkan merek-merek internasional paling eksklusif. Di acara ini juga akan ditampilkan berbagai macam keperluan, mulai dari peralatan katering, peralatan makan untuk kebutuhan para industri profesional horeka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia