JAKARTA. PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD) sukses menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Pada 8 Juli lalu, emiten perbankan ini melepas 10,51% saham dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan 430 juta saham. Harga penawaran IPO di Rp 1.380 per saham. Dari hasil IPO tersebut, bank ini meraih dana segar Rp 593,4 miliar. Suntikan dana segar membuat BBMD lebih leluasa menggelar ekspansi. Bank yang berpusat di Medan ini akan memperluas penyaluran kredit. Bank yang berdiri pada tahun 1955 ini, memfokuskan pada retail banking. Manajemen BBMD menargetkan, penyaluran kredit pada tahun ini akan bertumbuh sebesar 21,5% menjadi Rp 6,2 triliun.
Hingga semester I 2013 lalu, BBMD menyalurkan kredit sebesar Rp 5,4 triliun. Angka tersebut naik 13% year-on-year (yoy). Di semester I 2013 lalu, sebesar 30% penyaluran kredit BBMD mengalir ke usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Sedangkan, sisanya ke sektor ritel, konsumer dan korporasi. Per 31 Desember 2012, jumlah dana pihak ketiga Bank Mestika mencapai Rp 5,4 triliun. Dana pihak ketiga terbesar dari tabungan dengan jumlah hampir mencapai Rp 3 triliun. Sedangkan, jumlah kredit yang disalurkan sampai akhir tahun lalu sebesar Rp 5,2 triliun. Kredit terbesar berasal dari kredit investasi sejumlah Rp 2,7 triliun. Tambah cabang Rencana ekspansi BBMD yang lain adalah membuka cabang baru. Nantinya, cabang baru akan fokus di Jawa. Bank Mestika menargetkan ekspansi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Banten, Depok dan Bekasi. Selain itu, BBMD juga mengincar pasar wilayah wilayah Indonesia Timur, seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi. Manajemen BBMD melihat, wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi bisnis besar sementara persaingan antar bank masih belum terlalu ketat. Saat ini, perseroan ini memiliki 10 unit kantor cabang, 44 unit kantor cabang pembantu dan enam kantor kas di Sumatera dan Jawa. Ekspansi tersebut memang membutuhkan suntikan modal yang tak sedikit. Hal ini terkait aturan dari Bank Indonesia yang mengharuskan bank untuk menyetor modal untuk setiap cabang yang dibuka. Sampai akhir tahun lalu, modal inti Bank Mestika senilai Rp 1,49 triliun. Tahun ini, Bank Mestika juga berencana merampungkan pelepasan 40% saham ke RHB Bank Bhd asal Malaysia. Untuk mendapatkan saham tersebut, RHB sudah menyiapkan dana RM 651,13 juta atau sekitar US$ 209,57 juta. Saat ini, kedua pihak sedang menyiapkan dokumen yang disyaratkan BI. Manajemen BBMD memproyeksikan, bulan depan proses jual beli saham ini akan rampung.
RHB telah menyiapkan berbagai strategi bisnis apabila proses pembelian saham BBMD telah disetujui Bank Indonesia. Salah satu rencana RHB adalah melakukan transfer teknologi dan pengetahuan ke anak usaha demi memperkuat daya saing BBMD.Nah, masuknya RHB juga akan mendorong BBMD untuk memperkuat pondasi bisnis di Sumatera. Pada semester I-2013, Bank Mestika mencetak laba bersih sebesar Rp 198,80 miliar. Angka tersebut naik 14,82% dari Rp 173,14 miliar di periode yang sama tahun lalu. Pencapaian laba bersih tersebut telah mencakup 62,13% dari target tahun ini. Achmad S. Kartasasmita, Presiden Direktur BBMD mengatakan, Bank Mestika menargetkan bisa meraup laba bersih sebesar Rp 320 miliar di tahun ini. Kenaikan laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,9% menjadi Rp 271,2 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana