KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (
INDY) semakin melebarkan sayapnya ke segmen non batubara, salah satunya di sektor kesehatan. INDY melalui anak usahanya PT Indika Medika Nusantara (IMAN) mendirikan perusahaan patungan bersama dengan Bioneer Corporation, perusahaan manufaktur alat kesehatan dari Korea Selatan. Ekspansi ini dilakukan untuk memperluas cakupan bisnis ke sektor kesehatan. Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menjelaskan, PT Indika Medika Nusantara telah mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan Bioneer Corporation, yang bernama PT Bioneer Indika Group. Indika dan Bioneer masing-masing memiliki 50% saham di BIG. Kegiatan usaha BIG adalah menyediakan jasa konsultasi manajemen, khususnya di bidang Kesehatan.
Baca Juga: Gencar Diversifikasi Bisnis, Indika Energy (INDY) Akuisisi 46% Saham Natura Aromatik Adapun penyertaan saham Indika Medika Nusantara dalam Bioneer Indika Group merupakan langkah Indika Energy secara grup untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha ke sektor kesehatan di Indonesia. Bioneer adalah perusahaan bioteknologi Korea Selatan pertama yang didirikan pada tahun 1992. Perusahaan ini telah mengembangkan produk dan teknologi biologi molekuler yang terkini, termasuk diagnostik molekuler, probiotik, dan RNAi. Bioneer mengintegrasikan kemampuannya untuk mengembangkan teknologi generasi berikutnya di era pasca-genom melalui penemuan instrumen dan biokimia baru. Yang terbaru, BIG dan Indika Medika Nusantara telah mendirikan perusahaan yang bernama PT Bioneer Indika Diagnostik (BID). Perusahaan ini nantinya akan menjalankan kegiatan usaha di bidang distribusi alat kesehatan. “Pendirian BID oleh BIG dan Indika Medika Nusantara merupakan langkah INDY secara grup untuk melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha ke sektor kesehatan di Indonesia.kata Adi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/1). Sebelumnya, emiten pertambangan batubara ini juga aktif mendiversifikasi usahanya di segmen kendaraan listrik alias electric vehicle (EV). Bulan ini, INDY telah resmi menggandeng Damon Motors, perusahaan sepeda motor listrik asal Kanada untuk memasarkan sepeda motor Damon di Indonesia.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) Bidik Produksi Batubara 32,8 Juta Ton pada 2023 Pada 12 Januari 2022, Indika telah melakukan undisclosed investment di Damon dan akan bertindak sebagai distributor motor Damon.
INDY juga telah resmi meluncurkan kendaraan listrik berupa motor roda dua pada Agustus 2022, dengan merek ALVA. Untuk menandai produk generasi pertama, motor listrik itu dinamai ALVA ONE. Emiten besutan Arjsad Rasjid ini juga memiliki bisnis pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS melalui anak usahanya, yakni Empat Mitra Indika Tenaga Surya alias EMITS. EMITS disebut telah mengantongi sejumlah proyek pembangkitan energi surya di tahun 2023. Mayoritas adalah proyek-proyek energi surya di luar Pulau Jawa, seperti proyek Sampoerna Kayoe di Maluku dengan kapasitas energi surya sebesar 12.000 kWp dengan potensial kapasitas 10,1 mwp + 8,9 Mwh BESS, lalu proyek energi surya untuk PLN, Interport, Petrosea hingga untuk industri tekstil serta rokok. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi