JAKARTA. Siapa yang tak mengenal kudapan bakso? Hampir semua lapisan masyarakat gemar mengonsumsi makanan olahan daging dan tepung berbentuk bulat ini. Makanya, pelaku usaha yang menjajakan jenis kuliner ini menjamur, baik kelas kaki lima hingga skala resto. Salah satunya, Bakso Top 67 asal Pangkal Pinang, Bangka.Rafki Hariska mendirikan usaha Bakso Top 67 tiga tahun silam. Sesuai nama usahanya, menu andalan yang ditawarkan adalah bakso. Pilihan menunya antara lain, bakso telur dan bakso kurcaci yang berukuran kecil untuk porsi anak-anak. Selain bakso, di gerainya, Rafki juga menawarkan menu mi ayam hijau, yakni mi ayam berbahan baku bayam, soto, aneka jus dan es krim goreng. "Tak hanya lezat, kami berani bilang, bakso buatan kami ini sehat, karena tidak menggunakan pengawet dan bahan kimia pengenyal bakso," klaim Rafki. Aneka menu di gerai Bakso Top 67 dibanderol harga berkisar mulai Rp 12.000 hingga Rp 17.000 per porsi.Sejak mendirikan usaha pada 2010, ia memang langsung menawarkan kerjasama kemitraan. Saat ini, sudah ada dua gerai Bakso Top 67 yang seluruhnya beroperasi di Bangka. Rinciannya, satu gerai kepunyaan pusat, dan satu lagi milik mitra.Berminat menjadi mitra Bakso Top 67? Anda harus menyiapkan investasi sejumlah Rp 35 juta. Dengan menyetor modal tersebut, mitra akan mendapatkan satu booth, seluruh perlengkapan pembuatan bakso, peralatan gerai termasuk empat set meja kursi untuk 16 pengunjung, baliho besar dan kecil, seragam karyawan, pelatihan karyawan selama satu minggu, dan bahan baku awal senilai Rp 500.000.Selain itu, mitra harus menyiapkan tempat berjualan seluas 20 meter persegi (m²) hingga 24 m². Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, kata Rafki, setiap gerai bisa menjual sekitar 50 porsi per hari. Jika target terpenuhi, mitra bisa meraup omzet berkisar Rp 30 juta - Rp 50 juta sebulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat sekitar Rp 1 juta sebulan, pembelian bahan baku, gaji tiga karyawan, dan biaya operasional sekitar Rp 1 juta sebulan, mitra masih bisa mendapat untung bersih 30% - 40%. Dengan begitu, mitra dijanjikan bisa kembali modal dalam waktu kurang dari enam bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Gelinding laba dari kudapan Bakso Top 67
JAKARTA. Siapa yang tak mengenal kudapan bakso? Hampir semua lapisan masyarakat gemar mengonsumsi makanan olahan daging dan tepung berbentuk bulat ini. Makanya, pelaku usaha yang menjajakan jenis kuliner ini menjamur, baik kelas kaki lima hingga skala resto. Salah satunya, Bakso Top 67 asal Pangkal Pinang, Bangka.Rafki Hariska mendirikan usaha Bakso Top 67 tiga tahun silam. Sesuai nama usahanya, menu andalan yang ditawarkan adalah bakso. Pilihan menunya antara lain, bakso telur dan bakso kurcaci yang berukuran kecil untuk porsi anak-anak. Selain bakso, di gerainya, Rafki juga menawarkan menu mi ayam hijau, yakni mi ayam berbahan baku bayam, soto, aneka jus dan es krim goreng. "Tak hanya lezat, kami berani bilang, bakso buatan kami ini sehat, karena tidak menggunakan pengawet dan bahan kimia pengenyal bakso," klaim Rafki. Aneka menu di gerai Bakso Top 67 dibanderol harga berkisar mulai Rp 12.000 hingga Rp 17.000 per porsi.Sejak mendirikan usaha pada 2010, ia memang langsung menawarkan kerjasama kemitraan. Saat ini, sudah ada dua gerai Bakso Top 67 yang seluruhnya beroperasi di Bangka. Rinciannya, satu gerai kepunyaan pusat, dan satu lagi milik mitra.Berminat menjadi mitra Bakso Top 67? Anda harus menyiapkan investasi sejumlah Rp 35 juta. Dengan menyetor modal tersebut, mitra akan mendapatkan satu booth, seluruh perlengkapan pembuatan bakso, peralatan gerai termasuk empat set meja kursi untuk 16 pengunjung, baliho besar dan kecil, seragam karyawan, pelatihan karyawan selama satu minggu, dan bahan baku awal senilai Rp 500.000.Selain itu, mitra harus menyiapkan tempat berjualan seluas 20 meter persegi (m²) hingga 24 m². Mengacu pada gerai yang sudah beroperasi, kata Rafki, setiap gerai bisa menjual sekitar 50 porsi per hari. Jika target terpenuhi, mitra bisa meraup omzet berkisar Rp 30 juta - Rp 50 juta sebulan. Setelah dikurangi biaya sewa tempat sekitar Rp 1 juta sebulan, pembelian bahan baku, gaji tiga karyawan, dan biaya operasional sekitar Rp 1 juta sebulan, mitra masih bisa mendapat untung bersih 30% - 40%. Dengan begitu, mitra dijanjikan bisa kembali modal dalam waktu kurang dari enam bulan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News