Gelindingan Perekonomian China Kian Lambat



HONG KONG. Pengeluaran pabrikan China dan properti mulai menyurut, seolah menegaskan lemahnya pertumbuhan perindustrian. Perdagangan dan inflasi juga memberikan sinyal bahwa perlambatan yang kian dalam tengah terjadi di negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia ini.Investasi fixed asset di kawasan urban di China per Oktober lalu naik 27,2% dalam sepuluh bulan terakhir ini --dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu-- menjadi 11,3 triliun yuan atau setara dengan US$ 1,7 triliun. Namun angka ini terbilang lebih kecil dibandingkan dengan bulan September yang mampu mencatatkan kenaikan 27,6%. Para analis pun keliru memprediksi, sebanyak 17 analis meramalkan kenaikannya mencapai 27,4% di bulan Oktober.Pemerintah China mengumumkan paket stimulus senilai US$ 586 miliar untuk properti dan infrastruktur pada hari Minggu (9/11) lalu untuk menangkal resesi dunia dan melambatnya pertumbuhan properti di China.  "Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perekonomian China telah lebih buruk," kata Wang Qian, ekonom JPMorgan Chase & Co. di Hong Kong. Ia menambahkan, "Itu sebabnya, pemerintah membutuhkan perangsang untuk mengatur perekonomian. Tanpa hal ini, mereka justru bisa semakin terperosok."Yuan diperdagangkan 6,8302 terhadap dolar AS pada pukul 10.50 waktu Beijing. CSI 300 Index naik tipis sebesar 1%."China perlu untuk mencegah penurunan yang sangat drastis," tegas Mu Hong, vice chairman National Development and Reform Commission."Kita tengah menghadapi tantangan yang berat," imbuhnya.Menurut Mu, perekonomian china yang menggelinding sangat lambat ini disebabkan oleh krisis keuangan global. Penyebab lainnya, yaitu kebijakan lawas yang pernah digelontorkan agar tak berlarut-larut.Sama halnya dengan properti yang kian menciut. Dalam kurun waktu sepuluh bulan ini --dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu-- kenaikannya hanya 24,6% di bulan Oktober. Padahal bulan September sempat merangsek naik sebesar 26,5%.Harga-harga maupun penjualan properti di kota-kota besar mulai merosot, pembangunan juga menyusut sejak bulan September. Menurut Macquarie Securities Ltd., hal ini merupakan yang paling buruk sejak tahun 1990.Perekonomian China, yang terbesar keempat di dunia, berkembang hanya 9% pada kuartal ketiga tahun ini lantaran krisis global yang telah memangkas permintaan ekspor. Pergerakan perekonomian kali ini yang paling lambat sejak tahun 2003. Tahun depan, berdasarkan prediksi UBS AG, perekonomian China kemungkinan hanya menggelinding 7,5%."Lambatnya investasi ini dipicu oleh perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan ekspor," kata Paul Tang, chief economist Bank of East Asia Ltd. di Hong Kong.Bank sentral China telah memangkas suku bunga patokannya selama tiga kali sejak September dan mengeliminasi kuota yang dibatasi oleh perbankan. Patokan tingkat suku bunga pinjaman setahun sebesar 6,66%. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: