Gelombang ketiga Covid-19 mengintai, prokes 5M jadi perhatian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara Inggris dan Singapura tercatat mengalami kenaikan kasus Covid-19 cukup drastis beberapa waktu belakangan. Kondisi yang disebut dengan gelombang ketiga Covid-19 tersebut, perlu diwaspadai dan dijadikan alarm bagi Indonesia agar dapat menghindari atau menyiapkan mitigasi sebaik-baiknya.

Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan, masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) karena potensi gelombang ketiga Covid-19 sulit dihindari.

Dicky juga menyampaikan, kondisi saat ini malah masih jauh dari kata terkendali. Ia berharap masyarakat tidak mengabaikan ancaman gelombang ketiga. “Jangan abaikan prokes akan melahirkan ancaman perburukkan kasus baru, kematian dan juga kesakitan. Berbicara kesakitan Covid-19 bukan hanya sakit lalu pulih tetapi disebut long Covid-19 berdampak lama dan jangka panjang dari penyakit ini,” paparnya kepada Kontan, Rabu (27/10).


Selain itu, Dicky menyebutkan, saat ini upaya 3T (testing, tracing dan treatment) masih belum maksimal, sehingga masih terjadi penularan di level komunitas.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 per 26 Oktober: Ada penambahan vaksinasi 2,14 juta dosis

Ia melanjutkan, pelonggaran prokes pada aspek ekonomi maupun sosial melemah, kehadiran varian baru, serta masih minimnya cakupan vaksinasi berpotensi melahirkan gelombang ketiga.

"Penurunan kasus Covid-19 di Indonesia seperti DKI Jakarta sudah memperlihatkan performa baik karena konsistensi penerapan 3T, 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan) dan vaksinasi ini sepanjang masa pandemi ini dengan penerapan PPKM. Tapi harus terus patuh, komitmen dengan prokes dan terus konsisten dengan 3T, 5M dan vaksinasi," sambungnya.

Senada, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Hery Trianto turut menegaskan masyarakat untuk terus patuhi prokes 5M dan berusaha memenuhi standar 3T dan melebarkan jangkauan vaksinasi.

"Kita harus melakukan tiga hal tersebut, agar tren penularan rendah saat ini, bisa terus kita pertahankan," paparnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, 27 Oktober: Tambah 719 kasus baru, jangan lupa pakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi