KONTAN.CO.ID - DocuSign mengumumkan akan mengurangi tenaga kerjanya sekitar 6% atau 400 karyawan pada Selasa (6/2). DocuSign menjadi perusahaan terbaru yang bergabung dalam gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi. Mayoritas PHK akan terjadi pada divisi penjualan dan pemasaran perusahaan.
Baca Juga: Perusahaan Baterai Mobil Listrik Piedmont Lithium PHK 27% Pekerjaanya Hal ini terjadi sehari setelah
Reuters melaporkan bahwa Bain Capital dan Hellman & Friedman – perusahaan ekuitas swasta yang bersaing untuk membeli DocuSign – menghentikan pembicaraan karena ketidaksepakatan mengenai berapa banyak mereka harus membayar untuk mengakuisisi penyedia layanan tanda tangan elektronik tersebut. Saham DocuSign ditutup turun 8% pada hari Senin (5/2), setelah berita tentang pembicaraan tersebut terhenti. Saham diperdagangkan turun sekitar 4% pada hari Selasa. Perusahaan memperkirakan akan dikenakan biaya sekitar US$28 juta hingga US$32 juta sehubungan dengan rencana restrukturisasi, yang terutama terdiri dari pengeluaran tunai untuk masa transisi, pemberitahuan, dan pesangon karyawan. DocuSign memiliki 7.336 karyawan per 31 Januari 2023, menurut pengajuan tahunan terakhirnya.
Baca Juga: Sekitar 528 Pegawai Snap Bakal Kena PHK Perusahaan memperkirakan akan menanggung sebagian besar biaya restrukturisasi pada kuartal pertama tahun fiskal 2025. Perusahaan teknologi dan media lain seperti Amazon.com, Alphabet dan Microsoft juga telah mengumumkan PHK pada bulan lalu. Perusahaan-perusahaan tersebut bergulat dengan ketidakpastian ekonomi. The Wall Street Journal pertama kali melaporkan pada bulan Desember bahwa DocuSign bekerja sama dengan penasihatnya untuk menjajaki penjualan. DocuSign go public pada tahun 2018 dengan penilaian US$6 miliar. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk menandatangani dokumen secara digital dari perangkat elektronik apa pun dan termasuk perusahaan seperti T-Mobile dan United Airlines di antara kliennya.
Editor: Yudho Winarto