KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar ihwal pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi dunia bertebaran di berbagai media belakangan ini. Sebagai contoh, Twitter telah PHK setengah dari seluruh tenaga kerjanya. Sementara Meta dilaporkan akan melakukan PHK skala besar pada Rabu (9/11) pagi ini. Dikutip dari Yahoo Finance pada Rabu (9/11), ini bukan PHK yang terjadi pertama sejak awal pandemi Covid-19. PHK yang terjadi belakangan ini tidak spesifik di sektor tertentu, melainkan semua sektor. "Awal tahun ini, PHK di bidang teknologi terkonsentrasi pada Startup makanan, transportasi, dan keuangan. Tetapi, saat ini, PHK juga terjadi di setiap sektor di perusahaan teknologi," kata Roger Lee, pendiri Layoffs,fyi, sebuah situs yang melacak mengenai fenomena PHK.
- Amazon
- Amazon menahan untuk merekrut tenaga kerja baru untuk bisnis ritelnya. CEO Amazon Andy Jassy sedang mencari cara untuk memotong biaya, termasuk dengan menyewakan bagian-bagian gudangnya.
- Lyft
- Layanan berbagi perjalanan Lyft memberhentikan 683 karyawan atau 13% dari tenaga kerjanya pada 3 November 2022. Ini menjadi kali kedua dalam waktu kurang dari setahun Lyft memberhentikan karyawannya. Pada Juli 2022, Lyft PHK 60 karyawan dari divisi sewa.
- Meta
- Meta dilaporkan akan melakukan PHK skala besarnya pada Rabu (9/11). Induk Facebook ini memiliki 87.000 karyawan dan PHK akan mempengaruhi ribuan pekerja tersebut. Saham Meta disebut telah anjlok selama berbulan-bulan yang disebabkan penurunan pengeluaran pengiklan dan perubahan privasi iOS Apple menggigit pendapatan perusahaan. Di kuartal III 2022, Meta juga melaporkan pendapatannya turun.
- Opendoor
- Opendoor telah melakukan PHK sekitar 550 orang atau 18% dari karyawan perusahaan pada 2 November 2022. Perusahaan teknologi real-estate go public melalui SPAC pada Desember 2020. Saham Opendoor turun sekitar 84% di tahun ini.
- Snap
- Snap telah memangkas sekitar 20% tenaga kerjanya pada bulan Agustus 2022 yang disebabkan penjualan iklan yang mengalami perlambatan. Pertumbuhan pendapatan perusahaan hanya 6% di kuartal III 2022, menjadi yang paling rendah.
- Pengiklan Snap menarik kembali penjualan iklan karena suku bunga, inflansi, dan fluktuasi mata uang yang mencapai anggaran perusahaan. Senadaa dengan Meta, perubahan privasi di iOS Apple juga berdampak pada perusahaan Snap yang mempersulit pengiklan untuk manargetkan pelanggan potensial.
- Strip
- CEO Strip Patrick Collison mengumumkan telah merumahkan 14% dari total tenaga kerjanya pada 3 November 2022. Patrick mengaku telah memperkejakan karyawan. Perusahaan akan memberi pekerja yang terkena dampak dengan dua minggu uang pesangon, bonus tahun ini, pembayaran cuti yang dibayar, dan membayar uang tunai yang setara dengan 6 bulan premi perawatan kesehatan.
- Twitter
- Setelah mengakuisisi Twitter selama seminggu, bos Tesla, Elon Musk, mengambil keputusan untuk mengurangi setengah dari seluruh tenaga kerjanya. PHK di twitter sekitar 3.800 karyawan. Adapun, setelah PHK, Twitter dikabarkan meminta sejumlah karyawan untuk kembali ke perusahaan karena dianggap penting untuk menempati posisi operasional tertentu.