KONTAN.CO.ID - BANYUASIN.
Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) secara resmi telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pabrik kelapa sawit (PKS) ketiga di wilayah Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel) pada Minggu, 8 Januari 2023. PKS yang dibangun diatas lahan seluas 2.700 hektare ini rencananya akan mulai beroperasi pada kuartal kedua atau paling lambat pada kuartal ketiga tahun 2025. Rencananya, pabrik ini akan memiliki kapasitas 30 ton per jam. Direktur Utama CSRA Gita Sapta Adi mengatakan bahwa untuk membangun PKS ketiga ini, Cisadane Sawit mengeluarkan dana sebesar Rp 160 miliar.
“Investasinya diperkirakan sampai Rp 160 miliar dan berasal dari dana tahun 2024,” ungkapnya dalam acara peletakan batu pertama di kawasan Banyuasin kepada Kontan.co.id, Minggu (08/01).
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Targetkan Produksi CPO Meningkat 50% pada Tahun 2024 Gita menambahkan, nantinya jika sudah beroperasi total produksi yang bisa dilakukan dari total tuga PKS Cisadane Sawit bisa mencapai 120 ton per jam. “Ini kan yang sekarang (PKS pertama) 45 ton, kemudian ada 45 ton (PKS kedua), itu sudah 90 ton per jam. Kemudian yang sekarang (PKS ketiga) nanti jadi 30 ton, jadi total 120 ton per jam,” jelas Gita. Dia menambahkan, jika dihitung dalam sehari pabrik beroperasi selama 20 jam dengan hari aktif per tahun 270 hari maka dalam setahun jika ketiga PKS beroperasi maka CSRA dapat memproduksi hingga 648.000 ton. Dengan meningkatnya jumlah produksi, Gita juga mengatakan bahwa tahun ini CSRA masih memilih untuk fokus pada pasar dalam negeri. Pasalnya, permintaan dalam negeri yang dinilai masih banyak. “Jadi sementara ini kami masih fokus jual di dalam negeri. Karena untuk penjualan CPO, permintaan dalam negeri juga masih banyak,” ungkap Gita.
Baca Juga: Tahun Depan, Cisadane Sawit Raya (CSRA) Targetkan Produksi CPO Hingga 60 Ribu Ton Tak hanya itu, CSRA melalui PKS ketiga ini juga akan menyerap Tandan Buah Segar (TBS) dari petani-petani lokal di sekitar perkebunan. Komisaris Utama CSRA Cokro Cienturi Suhendra mengatakan, pihaknya telah memiliki kesepakatan untuk menyerap TBS dari lahan sawit seluas 1.000 hektarer di dekat PKS mereka. “Jadi, tetangga sebelah punya 1000 hektar lebih, tentu saja kita juga kenal dekat dengan mereka. Karena yang di depan mata, mereka bilang ya udahlah kita pasti lempar ke kalian. Tapi kita tahu juga bahwa mereka punya buah yang premium,” katanya. Sebagai tambahan informasi, CSRA pada tahun ini selain fokus pada pembangunan PKS ketiga, juga akan fokus pada mekanisasi panen, penanaman landbank di region Sumatra Selatan serta pembukaan konsesi baru di Kabupaten Musi Banyuasin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati