KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bank BRI sepanjang lima tahun terakhir sudah memberikan dividen kepada pemegang saham pemerintah dalam bentuk penerimaan untuk negara sebesar Rp 136,5 triliun. Tidak hanya economic value yang diberikan, Bank BRI melalui BRI Peduli juga sepanjang tahun 2021 sampai dengan 2022 sudah memberikan bantuan dana sekitar Rp 21 miliar untuk memperbaiki atau membangun sekolah di pelosok dan pedalaman di seluruh Indonesia. Beberapa sekolah yang direnovasi diantaranya berada di Denpasar, Makasar, Manado, Malang, Semarang, Jogyakarta, Medan, Padang, Pekanbaru, Banjarmasin, Jayapura, dan Jakarta.
Untuk tahun 2023 ini, BRI Peduli memberikan bantuan dana Rp 500 juta untuk merenovasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Badriyah, Kampung Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/1). Aestika Oryza Gunarto Corporate Secretary BRI sekaligus Ketua Umum Forum Humas BUMN 2021-2023 mengatakan, bahwa Bank BRI selalu memberikan economic value dan social value kepada negara dan masyarakat Indonesia. Untuk economic value Bank BRI sudah memberikan dividen yang tinggi kepada negara yang uangnya untuk dibangun infrastruktur dan kesejahteran rakyat. "Kontribusi BRI terhadap penerimaan negara capai Rp 26,5 triliun di 2022 & Rp 136,5 triliun pada 5 tahun terakhir," kata dia dalam acara malam keakraban peserta BRI Journalist Bootcamp 2023, (Jumat (30/1). Kata Aetika, dengan angka tersebut tidak perlu lagi orang meragukan peran Bank BRI untuk negara dan rakyat Indonesia. "Tetapi semua bank mungkin bisa memberikan economic value, bedanya kami adalah memberikan social value. Dengan apa? dengan penyaluran bansos, KUR, dan Program Banpres Produktif Bagi Usaha Mikro (BPUM)," ungkap dia. Ia menjelaskan, hal ini bisa dilihat dari upaya Bank BRI yang sudah menyelamatkan 3,9 juta UMKM di seluruh Indonesia saat pandemi covid-19. BRI melakukan restrukturisasi kredit Covid-19 untuk menyelamatkan bisnis UMKM dengan posisi tertinggi sebesar 3,9 juta nasabah (Sept 2020) dengan nilai Rp 256,1 triliun. Kata dia, restrukturisasi kredit di BRI terus melandai seiring pemulihan ekonomi terjadi. Posisi pada kuartal III-2022, restrukturiasi kredit di BRI telah menurun menjadi Rp.116,45 triliun. Selain itu, kata Aestika, Bank BRi juga memberdayakan Desa BRILian. Desa ini merupakan program inkubasi yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa. "Hingga Desember 2022, BRI telah memberdayakan lebih dari 2.182 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia, dimana 425 diantaranya adalah desa wisata," ujar dia. Tidak berhenti di sana, untuk mendorong inklusi keuangan, ia menjelaskan, bahwa Bank BRI saat ini sudah memiliki Agen BRILink sebanyak 627.000 atau meningkat 24,6% yoy, jumlah transaksi mencapai 1,08 miliar dan volume transaksi Rp 1.298 triliun (tumbuh 13,5% yoy). Agen Brilink kini sudah menjangkau 58.000 desa atau mengcover lebih dari 77% total desa di Indonesia. Sementara dalam sektor digitalisasi Bank BRI melalui BRImo juga sudah mencover 23,85 juta nasabah dengan nilai transaksi Rp 2.669 Triliun.
"Volume transaksi tumbuh lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp.2.669 triliun, jumlah transaksi 1,83 miliar transaksi, users BRImo pun melesat 68,46% yoy menjadi 23,85 juta users," ungkap Aestika. Aestika menjelaskan, Bank BRI juga sudah menjadi Holding Ultra Mikro yang menjangkau nasabah yang tidak tersentuh. Ini dibuktikan dengan Integrasi layanan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) antara BRI dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah mencapai 1.003 lokasi. Kata dia, melalui SENYUM, Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan lebih dari 34 juta nasabah ultra mikro untuk kemudian diberdayakan agar usaha nasabah naik kelas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini