KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten furnitur dan kontraktor
interior, PT Gema Graha Sarana Tbk (
GEMA) membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 10% sampai dengan 20% tahun ini. Optimisme ini didorong oleh prospek bisnis furnitur yang kondisnya dinilai sudah mulai menunjukkan pemulihan. "Target tahun ini kami akan berusaha untuk dapat meningkat dari pencapaian tahun 2021 dengan kondisi yang semakin membaik," ungkap Sekretaris Perusahaan GEMA Ferlina Sutandi, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/1). Ferlina menuturkan,
review kinerja pada tahun 2021 juga masih sesuai dengan target yang telah dicanangkan perusahaan. Di mana, GEMA sendiri membidik angka pendapatan akhir sekitar Rp 1 triliun pada penghujung tahun 2021.
Baca Juga: Gema Grahasarana (GEMA) Optimistis Raih Kinerja yang Lebih Baik di 2022 Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini, GEMA pun telah menyiapkan sejumlah agenda bisnis. Antara lain, rencana ekspansi perluasan pabrik untuk meningkatkan produktivitas hingga pengembangan pasar ekspor ke negara tujuan baru, yakni Amerika Serikat. "Kami akan lebih meningkatkan kualitas produk dan kecepatan servis kepada pelanggan dan membangun efisiensi dan digitalisasi transformation di dalam pelaksanaan atau proses bisnis kami," sambungnya.
Hanya saja, Ferlina belum bisa buka-bukaan terkait alokasi belanja modal atau
capital expenditure (capex) yang dianggarkan untuk memuluskan rencana bisnisnya pada tahun ini, lantaran capex 2022 masih dalam tahap finalisasi. Hingga kuartal III-2021, pendapatan neto GEMA tumbuh 18,03% menjadi Rp 783,51 miliar. Di mana sebelumnya pendapatan neto perusahaan hanya mencapai Rp 663,81 miliar. Dari sisi
bottom line, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih GEMA berhasil tumbuh 121,81% menjadi Rp 7,83 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .