KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) kembali diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama, Senin (27/11). BEI membuka gembok saham META setelah dikunci sejak 8 November 2017. Sebelumnya, saham META disuspensi karena perusahaan belum memberikan keterbukaan informasi yang memadai terkait transaksi perubahan kepemilikan saham perseroan, yang berpotensi terjadinya perubahan pengendali perseroan. Seperti diketahui, 8 September lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham META. Nilainya mencapai Rp 1,8 triliun. Dibalik transaksi itu ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) kepada PT Matahari Kapital Indonesia (MKI). MKI merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan META, sebab, Ramdani Basri merupakan Direktur Utama META sekaligus Komisaris Matahari Kapital.
Gembok dibuka, saham META melorot 10%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) kembali diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama, Senin (27/11). BEI membuka gembok saham META setelah dikunci sejak 8 November 2017. Sebelumnya, saham META disuspensi karena perusahaan belum memberikan keterbukaan informasi yang memadai terkait transaksi perubahan kepemilikan saham perseroan, yang berpotensi terjadinya perubahan pengendali perseroan. Seperti diketahui, 8 September lalu, terjadi transaksi tutup sendiri alias crossing saham META. Nilainya mencapai Rp 1,8 triliun. Dibalik transaksi itu ada pengalihan 43% atau 6,6 miliar saham META melalui PT Hijau Makmur Sejahtera dan Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) kepada PT Matahari Kapital Indonesia (MKI). MKI merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan META, sebab, Ramdani Basri merupakan Direktur Utama META sekaligus Komisaris Matahari Kapital.