Gemerlap laba datang dari lisensi panel neon



Anda pernah melihat logo perusahaan atau nama toko berkelap-kelip penuh warna? Logo perusahaan yang Anda lihat ini mungkin menggunakan neon box produk PanelNeon.PanelNeon merupakan perusahaan yang mengembangkan penggunaan neon box. Mereka mengedepankan konsep glowing in the dark atau menyala dalam kegelapan. Produk-produk PanelNeon bisa menutupi neon box konvensional karena menghasilkan ribuan spektrum warna, efek neon tiga dimensi, tahan lama, dan perawatan lebih mudah.Kini, PanelNeon membuka peluang bisnis dengan menjual lisensi mereka. Syaratnya, pembeli lisensi yang menjadi mitra ini harus berani menanamkan investasi cukup besar. Marketing PanelNeon Eddy Aji Poerwanto mengatakan, PanelNeon menawarkan dua paket pembelian lisensi. Paket pertama, senilai Rp 50 juta. Pada paket ini, investor masih harus membeli bahan panel neon ke kantor pusat. Namun, mereka bebas membeli perangkat untuk pembuatan satu atau dua produk saja. Paket kedua, memiliki nilai investasi Rp 175 juta. "Pada paket ini, investor sudah mendapatkan stok produk untuk pembuatan panel neon dan lisensinya," kata EddyKeunggulan berbisnis PanelNeon, lanjut Aji, tidak adanya kompetitor. "PanelNeon adalah patented technology, sehingga tanpa memiliki lisensi kami, tidak ada yang dapat memiliki bisnis ini," kata Aji. Selain itu, PanelNeon juga akan membatasi jumlah pemegang lisensi di setiap wilayahBerbeda dengan neon lainnya, PanelNeon ini hanya membutuhkan waktu dua hingga empat jam untuk menggarap sebuah logo perusahaan atau nama toko. Sementara, untuk membuat neon box dan neon sign membutuhkan waktu hingga tiga hari. Selain waktu pembuatan yang relatif cepat, harga PanelNeon juga kompetitif. Banderol pemesanan PanelNeon ini mulai dari Rp 1 juta. "Dalam waktu lima bulan, rata-rata investor sudah bisa balik modal," kata Aji.Berdasar hitungan Aji, saban minggu, paling tidak calon pemegang lisensi ini akan menjual sekitar tujuh hingga sepuluh PanelNeon. Dus, dalam sebulan setidaknya ada sekitar 28 hingga 40 PanelNeon akan terjual. "Satu bulan omzetnya sekitar Rp 35 juta," kata Aji.Untuk terjun ke bisnis ini, Aji bilang cukup mudah dan tak perlu mengandalkan keahlian khusus. Nantinya calon pemegang lisensi akan mendapatkan training bagaimana cara memasang dan mendesain. "Cukup hanya dengan kemampuan desain grafis dasar saja," lanjut Aji.Menurut Aji, peminat untuk menjadi pemegang lisensi PanelNeon ini cukup banyak. Dalam waktu enam bulan terakhir ini, setidaknya PanelNeon sudah mengeluarkan 25 lisensi baru. Salah satu pemegang lisensi PanelNeon adalah Vivi Ordianti. Dia mengaku sudah untung dari bisnis ini. Lewat PanelNeon Solindo, Vivi menjajal bisnis dalam bidang periklanan. Vivi membeli lisensi dari PanelNeon pada 2007. Saat itu, harga lisensi paket kedua masih Rp 125 juta. Usaha itu hingga kini terus berkembang. Dalam sebulan Vivi bisa meraup omzet hingga sebesar Rp 25 juta.Solindo melayani kebutuhan konsumen mulai dari pekerjaan desain, konstruksi, produksi hingga pemeliharaan produk-produk periklanan. "Klien kami tidak hanya ada di Jabodetabek, tetapi juga sampai ke Palembang," ujarnya. Vivi mengungkapkan nama-nama kliennya itu antara lain, Indosat, PT Frisian Flag, Jamur Kremes, Klinik Natural hingga Bursa Efek Indonesia.Vivi melihat bisnis panel neon masih menjanjikan ke depannya karena saat ini gedung-gedung bertumbuh dengan subur, terutama di kota-kota besar. "Panel neon membuat tampilan tempat mereka lebih menarik," ujar Vivi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi