MOMSMONEY.ID - BMKG mengungkapkan, gempa Jogja yang mengguncang Senin (26/8) malam akibat deformasi batuan di megathrust alias bidang kontak antar lempeng. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, gempa tektonik Jogja terjadi di Samudra Hindia, berlokasi di selatan Gunungkidul. Daryono menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi di Jogja merupakan jenis gempa dangkal.
"Akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust)," ungkap Daryono, dilansir dari
Kompas.com, Selasa (27/8). "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (
thrust)," katanya. Hingga pukul 20.20 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat, ada dua aktivitas gempa susulan (
aftershock).
Baca Juga: Gempa Jogja Terasa di Jawa Barat hingga Jawa Timur Senin (26/8) malam, gempa magnitudo 5,8 mengguncang Jogja yang getarannya terasa hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gempa Joga magnitudo 5,8 terjadi pada pukul 19:57:42 WIB dengan kedalaman 30 km di posisi 8.78 LS - 110.27 BT. "Pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Gunungkidul," sebut BMKG di situs resminya, dikutip Selasa (27/8). Di wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta, gempa Jogja terasa di Sleman dengan skala MMI III-IV, Yogyakarta (III-IV), Bantul (III-IV), dan Kulon Progo (III-IV).
Selain itu, gempa Jogja juga terasa di Jawa Tengah, meliputi Magelang (II-III), Cilacap (II-III), Banyumas (II-III), Surakarta (II-III), Sukoharjo (II-III), Klaten (II-III), Wonosobo (II-III), Banjarnegara (II-III), dan Purwokerto (II-III). Di Jawa Timur, gempa Jogja terasa Karangkates (II-III), Nganjuk (II-III), Malang (II-III), Pacitan (II-III), Trenggalek (II-III), Kediri (II-III), Blitar (II-III), dan Madiun (II-III). Sementara di Jawa Barat, getaran gempa Jogja terasa di Tasikmalaya (II-III). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan