Gempa Nias, warga Mentawai sempat mengungsi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempa bumi dengan parameter magnitudo 7,2 terjadi di lepas pantai sebelah barat Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5) pada pukul 13.33 WIB.

Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempabumi tersebut berada pada titik koordinat 0.10 LU dan 96.53 BT pada kedalaman 19 kilometer (km). Gempabumi tersebut menurut BMKG tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, menurut laporan dari Supervisor Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Adi, guncangan gempabumi dirasakan sedang selama 2-3 detik dari Kantor BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berlokasi di Desa Tuapaja, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.


Baca Juga: BMKG: Terjadi gempa susulan magnitudo 5,2 di Nias Barat

"Gempa dirasakan sedang selama 2-3 detik di kantor BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai,” ungkap Adi melalui keterangan tertulis.

Kemudian dia juga melaporkan guncangan gempa bumi dirasakan kuat selama 4-5 detik di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Dari rentetan guncangan gempa bumi tersebut, Satgas Relawan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Murdani yang berada di Desa Simalegi melaporkan bahwa sebagian masyarakat Desa Simalegi sempat mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Namun, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing. “Sebagian masyarakat Desa Simalegi sempat mengungsi ke tempat lebih aman,” jelas Murdani melalui keterangan tertulis.

Dalam hal ini BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi dan pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Gempa Nias, warga banyak berhamburan ke luar

Berdasarkan laporan sementara, belum ada informasi korban jiwa maupun kerusakan bangunan akibat gempa bumi. Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada.

“BPBD mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada,” tandas Murdani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto