KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa unit usaha emiten sektor ritel berhenti beroperasi pasca terjadinya bencana alam yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satunya dialami PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Secara keseluruhan, ada 41 gerai Alfamidi yang terdampak, tiga diantaranya rusak berat dan sisanya kerusakan kecil. Lima karyawan menjadi korban dari reruntuhan dan aksi penjarahan. Solihin, Corporate Affair Director MIDI mengatakan banyak massa berkumpul dan mengambil barang dari gerai dan gudang. “Sebenarnya tidak bagus juga menyebut aksi itu sebagai penjarahan, namun di lapangan memang seperti itulah adanya. Ada pengambilan dengan paksa, dan pihak kami tidak bisa untuk menghalanginya. Dan semuanya habis” kata Solihin, Selasa (2/10)
Gempa Palu, kerugian Midi Utama (MIDI) mencapai Rp 27,75 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa unit usaha emiten sektor ritel berhenti beroperasi pasca terjadinya bencana alam yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satunya dialami PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Secara keseluruhan, ada 41 gerai Alfamidi yang terdampak, tiga diantaranya rusak berat dan sisanya kerusakan kecil. Lima karyawan menjadi korban dari reruntuhan dan aksi penjarahan. Solihin, Corporate Affair Director MIDI mengatakan banyak massa berkumpul dan mengambil barang dari gerai dan gudang. “Sebenarnya tidak bagus juga menyebut aksi itu sebagai penjarahan, namun di lapangan memang seperti itulah adanya. Ada pengambilan dengan paksa, dan pihak kami tidak bisa untuk menghalanginya. Dan semuanya habis” kata Solihin, Selasa (2/10)