KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman gempa yang masih bisa mengguncang Lombok mencuatkan kekhawatiran bagi industri pariwisata. Apalagi, Lombok seperti halnya Pulau Bali menjadi destinasi utama Indonesia untuk menarik wisatawan. Menurut hitungan Menteri Pariwisata Arief Yahya, gempa di Lombok ini bisa menggerus jumlah pelancong yang datang ke salah satu destinasi wisata utama Indonesia. "Kami prediksi sekitar 10% dari total kunjungan ke Lombok tahun lalu yang mencapai satu juta turis mancanegara atau 100.000 turis akan turun," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/8). Apalagi sejumlah negara sudah mengeluarkan peringatan perjalanan
(travel advice) ke Lombok. Seperti Australia, Singapura, dan sejumlah negara lainnya. Peringatan perjalanan ini efeknya bisa berantai.
Ia mengambil contoh, saat adanya
travel advice di Bali saat erupsi Gunung Agung. Jumlah turis yang membatalkan kunjungan ke Pulau Dewata 500.000 turis, tapi efeknya ke nasional adalah penurunan turis hingga satu juta orang. Faktor ini pula yang membuat target menjaring turis sebanyak 15 juta tahun lalu tidak tercapai. Khusus untuk pemulihan wisata di Lombok, Arief memastikan pemerintah pusat sudah menyiapkan dana untuk program tersebut. Dana tersebut sudah disiapkan Kementerian Keuangan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Sayang, Arief tidak merinci besarannya. Abdul Hadi Faishal. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat mengakui bila kondisi tiga gili di Lombok cenderung pasif dari kedatangan turis. Apalagi sempat beredar kabar miring yang menyebut gempa di Lombok terindikasi tsunami. Belum lagi, kejadian gempa anyar yang baru-baru ini berlangsung membuat banyak turis yang melakukan eksodus. "Gempa yang terjadi terakhir ini memang ada efeknya. Karena banyak karyawan yang tidak
full bekerja dan hanya sebagian kamar hotel saja yang bisa menerima tamu," katanya ke Kontan.co.id. Ia setuju dengan pernyataan Arief Yahya efek gempa Lombok berpengaruh signifikan terhadap kunjungan turis asing termasuk pelancong lokal. Seperti turis asal Malaysia. Namun ia belum bisa memastikan berapa jumlah turis yang batal berkunjung ke daerah tersebut. "Kami masih dalam proses penghitungan," tandasnya sambil menyebut hingga kini masih ada beberapa hotel yang menerima pembatalan reservasi. Begitu pula dengan proyeksi kerugian, Hadi menyebutkan belum dapat memberikan
update terkini terkait kerusakan yang terjadi. "Kami masih menggunakan data lama yaitu di atas Rp 100 miliar. Karena menurut kami datanya setidaknya mendekati angka aslinya," tuturnya. Sedangkan untuk target yang diberikan dari Kementerian Pariwisata yakni sebanyak empat juta turis asing pada tahun ini, ia sebut kondisi masih
fifity-fifty.
Yang jelas, mulai September nanti, ia proyeksi bakal ada kedatangan turis asing lagi ke Lombok. Ia pun berharap, kondisi
low season di periode September nanti bisa berubah menjadi
high season. Salah satu upaya adalah dengan memanfaatkan momen Asian Games 2018 yang tengah berlangsung. Dengan menggaet penonton atau peserta di ajang tersebut berkunjung ke Lombok. Meski ada gangguan, Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan masih optimistis bisa meraup target kunjungan wisata mancanegara 17 juta pelancong sampai akhir tahun ini. Untuk itu pihaknya menerapkan tiga program yakni mengoptimalkan akses wisata, program promosi seperti
hot deals dan sejenisnya, serta
competing destination models atau bisnis wisata lewat teknologi digital. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati