GEMS kucurkan pinjaman ke ACE US$ 30 juta



JAKARTA. Grup Sinarmas sudah mulai menyiapkan dana tunai untuk mencaplok mayoritas saham induk PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), Asia Resource Minerals Plc (ARMS). Kali ini, anak usaha Sinarmas yang bergerak di bisnis batubara, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) siap mengucurkan pinjaman sebesar US$ 30 juta untuk Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE).

ACE adalah kendaraan investasi Sinarmas yang mengajukan penawaran tunai dan bersiap menyerap saham ARMS. Perjanjian pinjaman itu juga turut melibatkan ASM Administration Limited (ASMAL) yang menjadi pemegang saham tunggal ACE.

Sudin, Sekretaris Perusahaan GEMS mengatakan, jangka waktu pinjaman itu mencapai tiga bulan dan bisa diperpanjang sampai enam bulan sejak penarikan dana. Suku bunga pinjaman itu dipatok sebesar 10% per tahun ditambah LIBOR.


Untuk memperoleh pinjaman itu, ASMAL menjaminkan 10% saham ACE. Lalu, GEMS juga memiliki hak opsi untuk menukar sebagian atau seluruh nilai terutang atas fasilitas pinjaman tersebut. "Jika perseroan memutuskan untuk melaksanakan hak opsi, maka jumlah saham yang dapat dialihkan bersifat pro rata," ujar Sudin, Jumat (3/7).

Sebelumnya diberitakan, ACE juga akan mendapat komitmen fasilitas kredit senilai £ 135 juta dari Sinar Mas Multiartha untuk membiayai penawaran tunai tersebut.

Sejumlah manuver ini membuat langkah Sinarmas menguasai ARMS makin dekat. Bahkan, ACE mengklaim telah menerima dukungan dari mayoritas pemegang saham ARMS. Pada Rabu (1/7) lalu, ACE mengaku telah menerima penawaran penjualan sekitar 164,34 juta unit saham atau 68,2% saham ARMS dari sejumlah pemegang saham emiten tersebut.

Menurut ACE, pemegang saham ARMS yang bersedia menjual sahamnya antara lain Ravenwood, pemilik 23,81% saham ARMS. Ada juga Samin Tan yang menguasai 23,75% serta ASM Asia Recovery Fund 2,14%, ASM Hudson River Fund 0,21%, ASM Co-Investment Opportunity Trust II LP 1,97% dan ASM Connaught House Fund LP pemilik 0,32%.

ACE akan memperpanjang masa penawaran sampai dengan 15 Juli 2015 pukul 13.00 waktu London.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie